Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
Pemerintahan
24 jam yang lalu
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
2
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
17 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
3
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
Umum
17 jam yang lalu
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
4
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Umum
17 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
5
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
3 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
6
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
2 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Djoni Rolindrawan: Pengelolaan Taman Bunaken Belum Optimal

Djoni Rolindrawan: Pengelolaan Taman Bunaken Belum Optimal
Djoni Rolindrawan, Ketua Fraksi Partai Hanura MPR RI di sela-sela press gathering pimpinan MPR dengan wartawan parlemen di Bunaken, Sulawesi Utara.
Sabtu, 14 April 2018 22:56 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
MANADO - Taman nasional Bunaken menjadi kebanggaan sebagai daerah destinasi wisata di Sulawesi Utara.

Tapi pengelolaan destinasi wisata yang seharusnya ditangani secara nasional ini belum optimal.

"Banyak keluhan terkait pengelolaan taman nasional Bunaken ini seperti banyak sampah di laut yang dikeluhkan wisatawan. Ini bisa menjadi pendorong untuk melakukan pengelolaan lebih baik lagi," kata Djoni Rolindrawan, Ketua Fraksi Partai Hanura MPR RI di sela-sela press gathering pimpinan MPR dengan wartawan parlemen di Bunaken, Sulawesi Utara, Sabtu (14/4/2018).

Pada hari itu Djoni Rolindrawan bersama wartawan parlemen mengunjungi Bunaken dan Pulau Siladen.

Djoni menyebutkan taman nasional Bunaken ini dikelola secara nasional (pemerintah pusat) karena karena banyak pemda kabupaten yang terlibat.

"Mungkin anggaran yang belum memadai untuk mengelola taman nasional ini. Kalau anggaran dari tahun ke tahun tidak berubah maka tidak ada yang bisa diharapkan," katanya.

Selain anggaran, Djoni juga menyebut faktor budaya atau kultur kita seperti perilaku membuang sampah sembarangan.

"Tadi melihat bawah laut melalui kaca di kapal terlihat banyak sampah. Taman nasional Bunaken ini seharusnya mendapat perhatian juga," pintanya.

Menurut Djoni, potensi wisata Bunaken ini kalau tidak dikelola dengan baik bisa sia-sia juga. Masalah pengelolaan adalah persoalan anggaran. Karena itu anggaran untuk sektor pariwisata ini perlu dinaikkan.

"Apa yang dilakukan MPR? Ini terkait dengan rencana MPR untuk merumuskan kembali GBHN. Dalam GBHN itulah bidang ekonomi khususnya pariwisata diperhatikan," katanya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/