Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
24 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
2
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
Umum
22 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
3
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
Umum
22 jam yang lalu
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
4
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
Umum
22 jam yang lalu
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
5
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
Olahraga
20 jam yang lalu
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
6
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
3 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
Home  /  Berita  /  Riau

Petani Menjerit, Musim Panen Tapi Harga Kelapa di Kuala Kampar Justru Anjlok

Petani Menjerit, Musim Panen Tapi Harga Kelapa di Kuala Kampar Justru Anjlok
Said Mashudi
Rabu, 11 April 2018 11:11 WIB
Penulis: Farikhin
PELALAWAN - Musim panen di sentra produksi Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan menunjukkan harga kelapa di tingkat petani anjlok. Saat ini, harga jual kelapa merosot hingga Rp 1.100 per butir.

"Saat ini, harga kelapa di Kuala Kampar itu Rp 1.100 per butir. Pukul rata, segitu harganya," kata Said Mashudi, Rabu (11/4/2018).

Menurut anggota dewan juga petani kelapa ini, saat ini petani kelapa di Kuala Kampar sangat menjerit dengan kondisi harga jual yang jatuh.

"Sekarang sedang musim panen kelapa, tapi harganya justru semakin jatuh. Kondisi ini sudah berlangsung selama tiga minggu," ungkapnya.

Disebutkan Said Mashudi, sebelumnya harga kelapa masih dikisaran Rp 1.800 per butir. Namun, setiap mendekati bulan Ramadan, harga kelapa turun dan rutin terjadi setiap tahunnya.

"Normalnya harga kelapa dikisaran Rp 1.800 hingga 2.500. Tapi dengan harga saat ini sangat merugikan petani, karena dengan harga Rp 1.100 itu belum bersih, masih dibagi lagi dengan biaya pemenenan dan transportasi. Belum lagi biaya perawatan," ujarnya.

Selama ini, petani kelapa di Kuala Kampar menjual hasil panennya ke Pulau Sambu, Batam dan Malaysia. Dalam setahun, setidaknya petani bisa memanen antara 3 hingga 4 kali.

"Untuk sentra petani kelapa di Kuala Kampar ada beberapa desa, yakni Desa Sokoi, Sungai Mas, Tanjung Sum, Teluk Bakau, Teluk Beringin dan sebagian Kelurahan Teluk Dalam," pungkas politisi Golkar, kepada GoRiau.com. ***

Kategori:Umum, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/