Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
24 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
3
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
23 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
4
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
5
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
18 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
6
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Home  /  Berita  /  Riau

Industri Manufaktur di Riau Tengah Menggeliat, Impor Bahan Baku dan Penolong Capai Rp2,1 Triliun

Industri Manufaktur di Riau Tengah Menggeliat, Impor Bahan Baku dan Penolong Capai Rp2,1 Triliun
Ilustrasi. (Antara)
Minggu, 08 April 2018 10:37 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU -  Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau menyebut ketergantungan Riau akan bahan baku impor sangat tinggi. Data mereka menyebutkan, selama Januari-Februari 2018, impor bahan baku mencapai 57,69 persen dari total impor.

Kepala BPS Riau, Aden Gultom menguraikan dari sisi nilai, impor bahan baku ini mencapai 152,55 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp2.100.764.829.760 atau Rp2,1 triliun.

"Ini menunjukkan industri manufaktur di Riau tengah menggeliat seiring tingginya impor bahan baku dan penolong sepanjang awal tahun ini," kata Aden di Pekanbaru, Minggu (8/4/2018).

Selama periode Januari-Februari 2018 ini juga, lanjut Aden, impor barang baku dan penolong naik 21,93 persen yang diikuti dengan kenaikan impor barang modal sebesar 155,82 persen. Sedangkan, barang konsumsi justru turun sebesar 3,22 persen dibanding periode yang sama tahun 2017.

Ia menguraikan, perkembangan dan peran impor non migas Riau menurut golongan penggunaan selama periode Januari-Februari 2018 tercatat impor bahan baku mencapai Rp2,1 triliun. Diikuti impor barang modal sebesar 96,06 juta dolar AS setara dengan Rp1.322.841.491.621 atau Rp1,32 triliun dan Impor barang konsumsi sebesar 15,81 juta dolar AS setara dengan Rp217.719.383.536 atau Rp217 miliar.

"Memang impor bahan baku dan penolong yang memberikan kontribusi terbesar yaitu 57,69 persen. Setelahnya baru diikuti barang modal sebesar 36,33 persen dan barang konsumsi 5,98 persen," tandasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/