Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
23 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
20 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
20 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
19 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
21 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kawah Sileri Gunung Api Dieng Meletus Freatik, BNPB Sebut Kondisi Aman

Kawah Sileri Gunung Api Dieng Meletus Freatik, BNPB Sebut Kondisi Aman
Minggu, 01 April 2018 20:08 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
WONOSOBO - Kawah Sileri yang berada di Komplek Gunungapi Dieng di Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara Provinsi Jawa Tengah untuk kesekian kalinya meletus freatik secara tiba-tiba pada Minggu (1/4/2018) pukul 13.42 WIB.

Berdasarkan informasi dari Kepala Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, letusan disertai dengan semburan lumpur dengan tinggi 150 meter yang tersebar sejauh 100 meter ke arah timur, 50 meter ke arah utara, 200 meter ke arah selatan, 100 meter ke arah barat laut dan 50 meter ke barat.

"Tidak terdeteksi adanya gas beracun dari letusan tersebut. Gas beracun berupa CO2, H2S dan SO2 tidak terdeteksi," ujar Sutopo kepada GoNews.co melalui surat elektroniknya, Minggu (1/4/2018).

Sebelum meletus kata dia, diawali adanya keluar asap hitam setinggi 90 meter, kemudian meletus diikuti asap putih tebal dengan tekanan kuat setinggi 150 meter.

"Saat kejadian kondisi hujan sehingga wisatawan tidak banyak yang berkunjung. Tidak ada korban jiwa dari letusan freatik tersebut," paparnya.

Menurut Sutopo, letusan freaktif adalah jenis letusan gunungapi yang disebabkan adanya tekanan uap air di bagian bawah kawah kemudian mendorong material lumpur, asap dan air yang ada di bagian atasnya.

"Letusan freaktik sulit untuk dideteksi. Dapat terjadi kapan saja, terutama saat musim penghujan dimana adanya massa air yang berada di kawah kemudian terjadi kontak dengan panas di dalam kawah yang selanjutnya terjadi tekanan uap air," tandasnya.

Untuk diketahui, Kawah Sileri pernah meletus freatik pada 2/7/2017 pukul 11:54:24 WIB, yang melontarkan material lumpur setinggi 150 meter dengan  jarak lontaran sejauh 50 meter dari bibir kawah ke arah selatan dan utara.

Material lain yang dikeluarkan pada saat letusan adalah batu dengan diameter 5 - 40 centimeter ke arah selatan dan timur, sedangkan batu berukuran diameter 1 cm - 10 cm dominan kearah utara dan barat.  Saat itu wisatawan banyak berkunjung di sekitar Kawah Sileri karena bersamaan libur lebaran.

Saat ini, BPBD Banjarnegara bersama Pos Pengamatan Gunungapi Dieng PVMBG, TNI, Polri, relawan dan pengelola obyek wisata Dieng terus melakukan pemantauan. Hingga Minggu malam pukul 19.00 WIB menunjukkan tidak adanya letusan susulan.  

"Aktivitas masyarakat berjalan normal. Tidak ada kepanikan dan pengungsian. Obyek wisata di Komplek Gunungapi Dieng tetap dibuka dan beroperasi normal. Masyarakat dan wisatawan tidak diperbolehkan mendekati Kawah Sileri pada jarak 100 meter dari bibir kawah," pungkas Sutopo. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/