Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Olahraga
21 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
2
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
Olahraga
20 jam yang lalu
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
3
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Olahraga
17 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
4
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
20 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
5
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
17 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
6
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
19 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Geger... Said Iqbal Sebut Prabowo Pernah Ditawari Rp15 Triliun Agar Jadi Cawapres Jokowi

Geger... Said Iqbal Sebut Prabowo Pernah Ditawari Rp15 Triliun Agar Jadi Cawapres Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat mengundang Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Istana Negara. (istimewa)
Sabtu, 31 Maret 2018 12:24 WIB
JAKARTA - Kabar yang menyebutkan bahwa Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto ditawari mahar Rp 15 Triliun oleh seorang pengusaha yang mengatasnamakan utusan istana, dibenarkan oleh Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal.

Uang sebesar Rp 15 Triliun sebagai mahar untuk Prabowo asal jadi cawapres Jokowi di Pemilihan presiden (Pilpres) 2019.

Diketahui, Said Iqbal cukup dekat dengan Prabowo. Ia kerap berkomunikasi langsung dengan ketua umum Partai Gerindra itu.

"Ditawari uang yang jumlahnya tadi (Rp 15 triliun) itu dari dua tahun yang lalu. Saya dengar langsung dari beliau (Prabowo)," kata Said seperti dikutip GoNews.co dari Rmol.co di Jakarta, Jumat (30/3). 

Bahkan, menurut Said, tawaran yang datang ke Prabowo bukan hanya duit. Tetapi juga dalam bentuk seperti proyek yang jumlahnya puluhan triliun rupiah.

Tak hanya itu, sambung Iqbal, tawaran ke Prabowo ada juga yang disampaikan dengan cara lembut hingga kasar. Misalnya mempersulit Prabowo untuk mendapatkan kredit sehingga usaha Prabowo berhenti, hingga mencari-cari kesalahan dari perusahaan-perusahaan milik mantan Danjen Kopassus itu.

"Semuanya muaranya adalah agar beliau (Prabowo) tidak maju sebagai capres. Kalaupun mau maju didorong menjadi wapres," beber Iqbal. 

Lebih lanjut Menurut Iqbal, dengan adanya tekanan dan tawaran uang tersebut, tentu hanya membuat iklim demokrasi di Indonesia tidak sehat oleh karena itu, sebagai Presiden KSPI ia sangat menentang cara-cara yang demikian.

"Tidak beradab, membuat demokrasi tidak sehat, apalagi mendorong calon tunggal," ungkapnya. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Rmol.co
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/