Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
2
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
10 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
3
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
8 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
4
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
7 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
5
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
8 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
7 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ulah Galian C, Warga Sebut Kerusakan Alam Sudah Didepan Mata

Ulah Galian C, Warga Sebut Kerusakan Alam Sudah Didepan Mata
Kerusakan badan jalan di jembatan tepatnya di Desa Gunung Bungsu
Senin, 26 Maret 2018 21:10 WIB
Penulis: Syawal Jose
BANGKINANG - Sejak menjamurnya usaha galian C di Kecamatan XIII Koto Kampar dan di Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kampar, Riau kembali insfrastruktur jalan di dua kecamatan tersebut hancur.

Dari pantauan GoRiau.com, Senin (26/3/2018), insfrastruktur jalan yang kembali hancur adalah di Desa Tanjung, Desa Gunung Bungsu dan di Desa Muara Takus. Bahkan jembatan tepatnya di Desa Tanjung dan jembatan di Desa Gunung Bungsu terancam rubuh.

Kerusakan jalan dan terancam ambruknya jembatan tersebut yang diduga oleh truk galian C yang bermuatan melebihi tonase ini membuat warga setempat geram. Usni warga XIII Koto Kampar ini menyesalkan kepada pemerintah masih memberikan izin kepada penambang galian C yang selalu diduga menyebabkan kerusakan jalan.

"Sudah tahu dari dulu kerusakan jalan disebabkan oleh truk galian C yang melebihi tonase, kenapa pemerintah masih selalu memberikan izin. Pemerintah coba lihat kebawah kerusakan jalan yang baru dibangun sudah kembali rusak, dan jembatan pun sudah terancam ambruk," kesal pria 30 tahun ini.

Sementara itu Masyakub, warga Desa Tanjung juga menyesalkan terhadap usaha galian C yang menjamur di dua kecamatan tersebut. Ia juga meminta agar pemerintah melihat kehancuran lingkungan sudah didepan mata.

"Kepada pemerintah tolong hadir, dan lihat kehancuran lingkungan sudah didepan mata. Inilah ulah usaha galian C," ucapnya.

Kerusakan alam dan jalan ini juga membuat anggota DPRD Provinsi Riau dari Daerah Pemilihan Kampar H Masnur, seperti diberitakan sebelumnya juga menyampaikan kekesalannya terhadap usaha galian C yang semakin menjamur ini.

"Sedih hati saya, jalan kita dilalui mobil quari. Saya sengaja pelan-pelan tadi melihat mobil quari bermuatan berat. Kita bangun jalan ini miliaran bahkan puluhan miliar. Hancur hati saya," ujar Masnur belum lama ini.

Politisi Golkar ini menambahkan, susah memperjuangankan perbaikan jalan provinsi ini karena sebelumnya rusak berat selama bertahun-tahun. Masnur memperkirakan sebentar lagi ruas jalan ini kembali hancur apabila lalu lalang truk pengangkut galian C yang melebihi tonase dibiarkan saja. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/