Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
19 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
3
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
18 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
18 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
13 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
6
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
13 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Sarden yang Mengandung Cacing Diduga Berasal dari Cina, Ini Penjelasan BPOM

Sarden yang Mengandung Cacing Diduga Berasal dari Cina, Ini Penjelasan BPOM
Kamis, 22 Maret 2018 09:09 WIB
JAKARTA - Lagi-lagi Indonesia dihebohkan dengan produk yang diduga berasal dari negeri Cina. Kali ini persoalan sarden, ikan kalengan yang selama ini juga sudah menjadi menu istimewa kebanyakan orang Indonesia.

Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan Olahan Badan Pengawas Obat dan Makanan, Suratmono dalam keterangannya di Jakarta kemaren mengatakan, produk ikan sarden kaleng yang mengandung cacing itu diindikasikan diimpor dari Cina.

BPOM, kata dia, saat ini sedang menunggu laporan dari ketiga importir ihwal asal muasal produk tersebut. ''Kami mau tanya apa sumbernya di Cina sama atau tidak. Sumber bahan baku ikannya satu perairan atau tidak," tutur Suratmono ketika dihubungi Tempo sebagaimana dikutip GoNews.co, Rabu, 21 Maret 2018.

Adapun ketiga perusahaan importir itu adalah PT Interfood Sukses Jasindo untuk produk Hoki Mackerel yang berbasis di Jakarta dan Riau, sementara dua lainnya adalah PT Prima Niaga untuk produk Farmer Jack dan PT Maksindo Mitra Perkasa yang berbasis di Batam, Kepulauan Riau.

Dalam waktu dekat, Suratmono mengatakan BPOM bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan segera mengirim notifikasi ihwal kasus ini ke badan pengawas makanan di Cina. "Untuk menyampaikan notifikasi bahwa ada temuan di Indonesia seperti ini," ucap dia.

Sebelumnya, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Pekanbaru telah merilis hasil uji laboratorium bahwa ada tiga produk impor ikan makarel kaleng yang terbukti mengandung cacing jenis Anisakis species.

"Ada tiga produk ikan makarel, yaitu merek IO, Farmer Jack, dan HOKI," kata Kepala BBPOM Kota Pekanbaru, Muhammad Kashuri, di Pekanbaru, Riau, Rabu, 21 Maret 2018.

Cacing itu tergolong parasit yang dapat menimbulkan masalah pada ikan dan manusia, sehingga bila dikonsumsi tanpa dimasak, atau dalam keadaan setengah masak, akan mengakibatkan penyakit. Cacing tersebut ditemukan di dalam kaleng ikan makarel sudah dalam kondisi mati. Jadi bukan akibat kerusakan kemasan maupun akibat kedaluwarsa.

Dengan begitu, lembaga yang berada di bawah koordinasi BPOM itu menyerukan produk impor ikan tersebut harus segera ditarik dari peredaran dan masyarakat agar tidak mengonsumsinya. (ant)

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:tempo.co
Kategori:GoNews Group, Umum, Peristiwa, DKI Jakarta, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/