Optimis Syamsuar - Edy Nasution Menang, Ini yang Dilakukan Masyarakat STDI Dumai Setiap Malam Jumat

DUMAI - Masyarakat Simpang Tetap Darul Ihsan (STDI), Dumai Barat yang terdiri dari berbagai suku dan agama ini solid mendukung Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, Syamsuar - Edy Natar Nasution memenangkan Pilkada Riau 2018.

Demikian dikatakan Kamsul, tokoh masyarakat setempat saat Kampanye dialogis Cagub Riau nomor 1, Drs H Syamsuar MSi, Minggu (11/3/2018) siang.

"Kami optimis pak Syamsuar - Edy Nasution akan memenangkan Pilgubri 2018 ini. Di sini, kami sudah mulai lakukan yasinan setiap malam Jumat untuk mendoakan dan melancarkan jalan pak Syamsuar menjadi pemimpin Riau," kata Kamsul.

Selanjutnya, H Harun dalam kesempatan yang sama juga turut menyampaikan dukungan orang Siak yang tinggal di Dumai untuk memilih Syamsuar - Edy Nasution dalam membangun Riau lebih baik.

"Jadi hari ini berbagai persatuan suku, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, mahasiswa, pemuda, perwakilan buruh, serta ibu-ibu pengajian juga hadir di sini. Kami semua siap memberikan dukungan untuk pak Syamsuar," kata Harun yang tahu persis bagaimana Syamsuar membangun Siak.

Syamsuar sendiri pada kesempatan itu datang didampingi oleh Ketua pemenangan Syamsuar - Edy Nasution di Dumai, Ketua Partai Koalisi dari PAN, PKS dan NasDem, serta sejumlah tokoh agama lainnya di Dumai.

Putra terbaik Riau Pesisir ini menyampaikan terimakasih atas upaya-upaya yang dilakukan masyarakat STDI untuk memenangkan dirinya dan Edy Nasution dalam Pilgubri 2018 nanti.

"Tadi saya mendengar banyak sekali persatuan masyarakat yang hadir di sini. Mudah-mudahan doa kita bersama untuk kami bersama Edy Nasution memimpin Riau terkabul," kata Syamsuar lagi.

Dia mengaku hari kedua di Kota Dumai, banyak sekali aspirasi masyarakat yang diterimanya dan akan menjadi catatan atau PR nya nanti ketika dipercaya masyarakat Riau menjadi Gubernur.

"Selain air bersih dan tata ruang, persoalan tenaga kerja masih sangat dominan dikeluhkan masyarakat. Mulai dari hak mereka yang tidak sesuai dengan yang dikerjakan hingga sulitnya putra tempatan bekerja di pabrik dan perusahaan lainnya di Dumai," sebut Syam. ***