Kurangi Anggaran Perjalanan Dinas Dewan, Ini yang Harus Dilakukan Menurut Noviwaldy
Penulis: Winda Mayma Turnip
Disampaikan Wakil Ketua DPRD Riau Noviwaldy Jusman kepada GoRiau.com, Jumat, (9/3/2018), dengan menggunakan alat ini, maka dewan tidak harus pergi keluar kota atau negeri jika ingin mengadakan rapat, misalnya dengan kementrian dan dinas - dinas. Hal itu tentu akan menghemat anggaran yang dikeluarkan setiap tahunnya.
"Bisa kita pangkas anggaran itu, jika kita pakai teleconference, apa yang perlu dibicarakan bisa melalui alat itu diruangan kita, yakin saya bisa sampai setengahnya anggaran itu terpotong. Saya mau yang alatnya bisa merekam, jadi setiap pembicaraan itu otomatis terekam, kalau ada tuduhan apapun, tinggal buka rekamannya, kan enaknya seperti itu," paparnya.
Namun sayangnya, Noviwaldi menyesalkan usulan ini tidak kunjung terealisasi dengan berbagai alasan. Meskipun telah beberapa kali masuk dalam APBD Riau, namun selalu terkendala dalam kekalahan lelang.
"Sudah saya ajukan, dari tahun - tahun lalu, sudah dua kali masuk APBD malah. Tapi ya tidak juga terealisasi, karena alasan lelang tidak bagus dan sebagainya," ujarnya.
Noviwaldy mengakui perjalanan dinas dewan selama ini memang cenderung lebih besar, dikarenakan tugas pokok dan fungsinya sebagai legislasi yang wajib untuk berkonsultasi dengan kementrian. Namun, ia sendiri mengaku tidak setuju dengan besarnya jumlah yang telah dicanangkan untuk tahun ini.
Adapun dari informasi yang beredar, biaya perjalanan dinas dewan sendiri untuk tahun ini disebut-sebut mencapai Rp426 miliar. Namun Noviwaldy membantah hal tersebut, dan menyangkal kebenaran data itu.
"Katanya anggaran itu sekarang Rp426 miliar, saya kaget sekali, terperanjat saya. Berikan data itu kepada saya, kalau data itu langsung dari sekda dan telah diberikan kepada FITRA, berikan sama saya cepat, biar saya potong langsung," ujarnya disertai canda bersama wartawan. ***
Kategori | : | Politik, Riau, Pemerintahan, GoNews Group |