Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
Umum
23 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
2
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
Umum
22 jam yang lalu
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
3
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
Umum
22 jam yang lalu
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
4
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
Olahraga
20 jam yang lalu
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
5
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
4 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
6
Korea Utara Jumpa Jepang di Final Piala Asia Wanita U-17
Olahraga
4 jam yang lalu
Korea Utara Jumpa Jepang di Final Piala Asia Wanita U-17
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Waduh... Pengidap HIV & AIDS di Tangerang, Ternyata Tertinggi se-Banten

Waduh... Pengidap HIV & AIDS di Tangerang, Ternyata Tertinggi se-Banten
Ade Awaludin saat berkunjung ke kantor Komisi Penanggulangan AIDS Banten pada awal 2018. (istimewa)
Rabu, 07 Maret 2018 23:24 WIB
TANGERANG- Kasus sodomi yang dilakukan tersangka WS alias Babeh, 49, dikutuk oleh anggota DPRD Provinsi Banten, Ade Awaludin.

Pasalnya, selain merusak masa depan 40 anak laki-laki yang menjadi korban nafsu tersangka, kasus tersebut terjadi di tengah terus bertambahnya penderita HIV dan AIDS di Banten.

Bahkan, berdasarkan data Komisi Penanggulangan AIDS Banten, dari total 3.526 orang pengidap HIV dan 1.871 orang pengidap AIDS di Banten, jumlah tertinggi tersebar di Kabupaten Tangerang.

"Jumlah ODHA (orang dengan HIV dan AIDS) di Kabupaten Tangerang 1.073 untuk HIV dan 413 untuk AIDS," ujar Ade, Selasa (9/1/2017).

Jumlah ODHA di Kabupaten Tangerang tersebut, lanjut Ade tertinggi dibandingkan tujuh Kabupaten/Kota lain di Banten, dimana posisi kedua adalah Kota Tangerang sebanyak 1.399, Kabupaten Serang 731, Cilegon 551, Tangsel 472, Kota Serang 281, Lebak 241 dan Pandeglang 136.

Masih kata Ade, jumlah ODHA itu tersebar dalam lima populasi kunci, diantaranya laki seks laki (LSL), waria, wanita pekerja seks (WPS), pengguna narkoba suntik (Penasun) dan lelaki beresiko tinggi (LBT).

"Perilaku seks menyimpang seperti dilakukan WS bisa berkontribusi pada meningkatnya jumlah ODHA, karena masuk kelompok LSL," tambahnya.

Ia berharap Pemkab Tangerang bersikap serius untuk melakukan pendampingan serta pemulihan anak-anak di bawah umur yang menjadi korban nafsu bejat WS, karena jika tidak dilakukan sampai tuntas, dikhawatirkan korban akan menjadi predator baru.

Persoalan lain yang disorot Ade menurunnya jumlah anggaran untuk Komisi Penanggulangan AIDS Banten di tahun 2018 ini hanya sebesar Rp1 Miliar, padahal tahun sebelumnya Rp2 Miliar.

"Saya merasa prihatin, kenapa anggaran untuk KPA minim sekali, padahal penanggulangan HIV dan AIDS di Banten perlu dukungan anggaran yang besar," tukasnya. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:tangerangnews.
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Banten
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/