Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
21 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
2
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
21 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
3
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
21 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
4
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
24 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
5
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Umum
20 jam yang lalu
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
6
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
24 jam yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Home  /  Berita  /  Sumatera Barat

Kapolda Pastikan Sumbar Aman dari 'Penyerangan Ulama oleh Orang Gila Gaya Baru'

Kapolda Pastikan Sumbar Aman dari Penyerangan Ulama oleh Orang Gila Gaya Baru
Rabu, 21 Februari 2018 23:45 WIB
PADANG - Kepala Kepolisian Daerah Sumatra Barat (Kapolda Sumbar) Irjen Pol Fakhrizal memastikan wilayahnya terbilang kondusif dan aman dari perilaku penyerangan terhadap tokoh agama. Ia meminta masyarakat tak perlu resah dengan fenomena penyerangan terhadap tokoh agama, termasuk ulama, yang terjadi di luar daerah dalam satu bulan belakangan.

Apalagi, pelaku penyerangan terhadap ulama kerap dinyatakan mengalami gangguan jiwa atau netizen menyebut dengan 'orang gila gaya baru'.

"Saya ditelpon Buya Gusrizal (Ketua MUI Sumbar), bagaimana daerah kita? Saya nyatakan daerah kita aman. Sangat kondusif dan tidak ada kasus penyerangan terhadap ulama dan tokoh agama," kata Fakhrizal saat memimpin pertemuan antara paslon Pilkada dengan tokoh agama dan adat, Rabu (21/2/2018).

Fakhrizal juga memberi penjelasan bahwa penyerangan terhadap ulama belakangan ini murni tindak 'kriminal biasa'. Ia menampik bahwa ada satu skenario dan intimidasi dalam aksi penyerangan terhadap ulama dan tokoh agama. Menganai sebutan bahwa pelaku mengalami gangguan jiwa, Fakhrizal juga memastikan bahwa kepolisian sudah melihatkan ahli kejiwaan dalam melakukan penyelidikan dan penyidikan kasus tersebut.

"Laporan dari daerah yang tangani kasus ini, ini kriminal biasa. Kita yang di Sumbar tak perlu resah," kata dia.

Dari catatan Republika.co.id, terjadi sejumlah penyerangan terhadap tokoh agama termasuk ulama dan pastor dalam satu bulan belakangan. Tanggal 27 januari 2018 lalu, terjadi penganiayaan terhadap KH Emon Umar Basyri, pengasuh Pondok Pesantren Al-Hidayah, Kabupaten Bandung. Pihak kepolisian menyatakan pelaku tak waras dalam penyerangan tersebut.

Kemudian, pada 1 Februari 2018 terjadi penyerangan terhadap Ustaz Prawoto yang juga merupakan komandan Brigade Pimpinan Pusat Persis. Serangan oleh tetangga yang disebut mengalami gangguan kejiwaan itu mengakibatkan Prawoto meninggal.

Selain itu ada pula penyerangan terhadap Pastor Edmund Prier dan jemaat Gereja Santa Lidwina, Sleman, Yogyakarta pada Ahad (11/2) lalu. Pastor Edmund dan dua jemaat terluka akibat serangan menggunakan pedang tersebut. Dalam kasus yang terakhir itu, kepolisian lekas mengindikasikan pelaku terpengaruh paham radikalisme.

Terakhir, pada Ahad (18/2) lalu penyerangan yang juga dilakukan pelaku orang 'gila' terjadi pada KH Hakam Mubarok, pimpinan Pondok Pesantren Muhammadiyah Karangasem Paciran, Lamongan, Jawa Timur. Beruntung, penyerangan bisa segera dipisahkan dan pelaku telah diamankan di Polsek Paciran. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:republika.co.id
Kategori:Sumatera Barat, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/