Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Olahraga
24 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
2
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
23 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
3
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
24 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
4
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
23 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
5
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
20 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
6
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
24 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Banyak Telan Korban, DPD RI Minta Pemerintah Segera Evaluasi Proyek Infrastruktur Layang

Banyak Telan Korban, DPD RI Minta Pemerintah Segera Evaluasi Proyek Infrastruktur Layang
Senator asal Sumatera Utara, Parlindungan Purba. (istimewa)
Rabu, 21 Februari 2018 16:48 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Seringnya terjadi kecelakaan di proyek infrastruktur layang (elevated), Ketua Komite II DPD RI Parlindungan Purba meminta agar pemerintah melakukan kajian dan evaluasi pada semua proyek layang.

Evaluasi tersebut dilakukan untuk menciptakan keselamatan kerja dan ketahanan infrastruktur yang dibangun. Dirinya meminta pemerintah tidak hanya mengejar aspek kuantitas pembangunan, tetapi juga aspek kualitas.

"Moratorium pembangunan infrastruktur elevated yang sedang berjalan dapat dilakukan audit dan pengawasan yang lebih optimal sehingga penekanan tidak hanya pada result oriented tetapi quality oriented," ucapnya saat wawancara di Ruang Pressroom, Nusantara III Komplek Parlemen Senayan, Rabu (21/2).

Senator asal Sumatera Utara ini beranggapan, dalam pembangunan pemerintah tidak hanya mendasarkan pada pengerjaan dengan harga termurah, tetapi juga track record dari kontraktor agar pembangunan dapat berjalan dengan baik, berkualitas, dan tidak memunculkan kecelakaan kerja.

Pelaksanaan tender pembangunan yang dilakukan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) dianggap mendasarkan pada aspek harga termurah dalam penentuan pemenang lelang.

"Jangan semata-mata karena termurah, harus memperhatikan track record. Jangan sampai mengesampingkan kualitas. Dan ini sering terjadi selama ini, baik jalan maupun jembatan banyak yang gagal dan rusak karena kualitas yang kurang bagus. Kebijakan untuk pemenang tender harus yang termurah dan belum memperhatikan track record harus ditinjau kembali," tegasnya.

Parlindungan Purba juga mendorong penggunaan teknologi yang terbaru dalam pembangunan infrastruktur. Tujuannya agar hasil pembangunan dapat memenuhi aspek kualitas yang diharapkan, dan juga meminimalisir adanya kecelakaan kerja.

Dirinya juga meminta pengerjaan jasa konstruksi yang lintas sektoral baik penyelenggaraan dari pemerintah maupun swasta harus dilakukan pengawasan ataupun pengkajian oleh pihak-pihak terkait.

Terkait moratorium proyek infrastruktur elevated oleh pemerintah, Parlindungan meminta agar masa moratorium tersebut dibatasi. Hal ini karena, di daerah masih banyak membutuhkan pembangunan infrastruktur yang vital bagi pembangunan ekonomi daerah.

"Kita memberikan apresiasi pada pemerintah yang moratorium pembangunan infrastruktur elevated. Tetapi kami sebagai anggota DPD RI mohon moratorium itu dibatasi sampai kapan, jangan sampai menghambat pembangunan di daerah,” tutup Parlindungan Purba. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/