Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Borneo FC Kecewa Gagal Ke Final, Akui Permainan Tak Sesuai Harapan
Olahraga
23 jam yang lalu
Borneo FC Kecewa Gagal Ke Final, Akui Permainan Tak Sesuai Harapan
2
Sebagai PSN Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Harus Didukung
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Sebagai PSN Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Harus Didukung
3
Jakpro Helat TIM Art Festival Mulai 30 Mei 2024
Umum
22 jam yang lalu
Jakpro Helat TIM Art Festival Mulai 30 Mei 2024
4
Tak Ada Insiden Saat Madura United FC Kembali Ke Hotel
Olahraga
23 jam yang lalu
Tak Ada Insiden Saat Madura United FC Kembali Ke Hotel
5
Dua Klub Pastikan Lolos Ke Babak Final Championship Series BRI Liga 1 2023/24
Olahraga
23 jam yang lalu
Dua Klub Pastikan Lolos Ke Babak Final Championship Series BRI Liga 1 2023/24
6
Arema FC Evaluasi Pemain Asing Dan Pulangkan Pemain Muda
Olahraga
23 jam yang lalu
Arema FC Evaluasi Pemain Asing Dan Pulangkan Pemain Muda
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Tak ada Biaya, Wafik Zairah Tak Kunjung Dibawa Berobat

Tak ada Biaya, Wafik Zairah Tak Kunjung Dibawa Berobat
Wafik Zairah (4,5) warga Desa Salambue, Kecamatan Padangaidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan menbutuhkan uluran tangan untuk pengobatan Hidrosefalus yang dideritanya.
Minggu, 18 Februari 2018 18:45 WIB
Penulis: Roni Siregar

PADANGSIDIMPUAN - Tak banyak yang dapat dilakukan Amir Hasanuddin (34) dan istrinya Yeni Mahrani (33) warga desa Salambue, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara ini. Mereka hanya bisa berdoa untuk kesembuhan anaknya Wafik Zairah (4,5) agar bisa sembuh dari penyakit Hidrocephalus yang dideritanya sejak dua bulan belakangan ini.

"Seogianya anak kami Wafik Zairah sudah harus menjalani pengobatan kembali di rumah sakit di Medan tapi, saat ini kami belum mempunyai biaya," ujar Yeni Mahrani sambil memandangi anaknya yang terbaring lesu di tempat tidur, Minggu (18/2/2018).

Wafik Zairah yang merupakan kembaran dari Wafik Zakiah (4,5) dari pasangan Amir Hasanuddin dan Yeni Mahrani awalnya lahir normal dan tidak ada tanda-tanda mengidap penyakit Hidrocephalus. Hanya saja diaknosa dokter salah satu dari anak kembar ini menderita penyakit Jantung bocor.

Tau akan hal tersebut, Amir yang hanya pekerja honor di salah satu instansi pemerintah kota Padangsidimpuan ini berupaya semampu mereka memberikan yang terbaik buat anak mereka. Dengan menjalani berobat inap di RS di Medan dan Kota Padangsidimpuan, namun hasil untuk kesembuhan anak ini tidak terlihat.

"Awalnya tidak ada tanda-tanda sakit Hidrocephalus, namun dua bulan belakangan kepala Wafik semakin membesar demikian juga matanya yang awalnya bagus berubah seperti ada kelainan. Kamipun disarankan oleh dokter dari Rumah Sakit Padangsidimpuan untuk berobat ke Medan. Rujukan sudah diberikan, tapi kami belum mampu karena kami belum punya uang,"kata Yeni.

Penghasilan Amir Hasanuddin yang sebagai tenaga honorer tidak mampu memenuhi kebutuhan keluarga, apalagi istrinya sendiri yang hanya seorang ibu rumah tangga dan tak punya pekerjaan. Selain memenuhi kebutuhan hidup sehari hari keluarga ini juga masih harus memikirkan kontrakan rumah dan sekolah anaknya yang paling besar Halimatusakdiah (5) di TK.

Usaha demi usaha sudah dilakukan keluarga ini termasuk membuat proposal yang ditujukan ke dinas sosial, namun hingga kini belum ada respon. Mereka berharap adanya uluran tangan seseorang yang berhati mulia sehingga anak mereka bisa berobat.

Editor:Fatih
Kategori:Sumatera Utara, Peristiwa, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/