Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
19 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
3
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
17 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
17 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
12 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
6
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
13 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Nenek Sukiyem, Hidup Sebatang Kara Digubuk Reot Tak Layak Huni

Nenek Sukiyem, Hidup Sebatang Kara Digubuk Reot Tak Layak Huni
Mahyudin saat menyambangi kediaman Nek Sukiyem).
Sabtu, 17 Februari 2018 03:09 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
KUTAI TIMUR - Sukiyem, seorang nenek miskin warga Desa Muara Wahau, Kutai Timur, Kalimantan Timur, harus menghabiskan masa tuanya seorang diri di gubuk reyot tak layak huni.

Nenek Sukiyem hidup sebatang kara, ia tak lagi memiliki sanak keluarga. Namun ia tetap berusaha keras untuk mendapatkan biaya hidup sehari-hari.

Mukanya yang keriput, dengan giginya yang ompong, nampak kebingungan saat Wakil Ketua MPR RI, Mahyudin bersama rombongan wartawan parlemen termasuk GoNews.co, menyambangi gubuknya, Jumat (16/2/2018) sore.

"Maaf kalian siapa? Kok rame-rame pakai mobil kesini," ujar Nenek Sukiyem dengan memakai bahasa tradisional Dayak.

Wakil Ketua MPR RI Mahyudin yang didampingi Ketua DPRD Kutai Timur ini pun meminta salah satu mantan Kepala Desa untuk menjadi penerjemah. Pasalnya, sang nenek tak bisa berkomunikasi dengan bahasa Indonesia.

Pada saat menerima kunjungan rombongan Wakil Ketua MPR RI tersebut, perempuan renta itupun tanpa rasa malu dan ragu, menceritakan kehidupannya.

Nenek Sukiyem bercerita, bahwa ia sudah tak lagi memiliki suami. Sementara anak-anaknya sudah pergi merantau dan tak kunjung kembali. Ia pun bekerja seadanya demi mencukupi makan sehari.

"Terkadang juga saya dibantu masyarakat sekitar," tandasnya.

Sebenarnya kata Nenek Sukiyem, dirinya memang sudah mendapat bantuan satu unit rumah RSS dalam program "Bedah Rumah" oleh pemerintah. Namun karena tak kuat bekerja lebih keras, iapun menyewakan rumah itu untuk biaya makan sehari-hari.

"Kalau saya tempati ya saya tak bisa apa-apa. Jadi saya kontrakin Rp300 ribu untuk makan pak," ceritanya.

Iapun kadang sakit-sakitan. Karena tidak ada biaya untuk berobat, sampai beberapa kali jatuh dan terbaring lemas. Hanya bantuan tetangganya lah ia bisa bertahan hidup.

"Sehari-hari saya kadang bekerja apa saja untuk kebutuhan sehari-hari. Rumah ini juga kalau hujan bocor," katanya.

Ia mengaku, pendapatannya dalam bekerja kadang tidak mencukupi. Karena kata dia, pemasukan tak ada, tapi harga-harga sembako kian naik.

“Sekarang saya tidak sanggup kerja lain karena kondisi sudah tua. Paling kerja apa saja yang bisa saya lakukan,” katanya.

Rumah gubuk Nek Sukiyem, berukuran kurang lebih 2x4 meter itu terbuat dari dinding dinding dan bambu. Kondisi sebagian atap dan dinding telah lama rusak dan terbuka.

Akibatnya saat musim hujan, Kakek Samidan terpaksa tidur dalam keadaan basah kuyup dan kedinginan.

“Kalau hujan basah, karena atap dan dinding sudah banyak bocor, mau saya perbaiki tidak ada biaya. Saya berharap ada bantuan untuk memperbaiki rumah, karena kalau hujan basah,” harapnya.

Usai bercerita panjang lebar, dan sudah memasuki waktu salat Jumat, Mahyudin dan rombongan pun berpamita.

Selain doa dan berharap Nek Sukiyem tetap sehat dan tabah, Wakil Ketua MPR yang juga mantan Bupati Kutai Timur, memberikan bantuan uang.

"Jumlahnya tak banyak. Tapi mudah-mudahan bermanfaat dan berkah. Jaga kesehatan ya nek," ujar Mahyudin.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/