Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
2
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
17 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
3
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
Umum
17 jam yang lalu
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
4
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Umum
16 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
5
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
3 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
6
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
2 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Demi Sumut Bersih, Kakek Noerwahid Rela Berjuang untuk Djarot - Sihar

Demi Sumut Bersih, Kakek Noerwahid Rela Berjuang untuk Djarot - Sihar
Sabtu, 10 Februari 2018 19:51 WIB
Penulis: rel
DELISERDANG - Noerwahid (78), seorang kakek yang merupakan warga KM 15 Diski, Sunggal, Kabupaten Deliserdang mengaku dirinya mengenal sosok Djarot Saiful Hidayat, calon Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) tahun 2018.
 

Mantan aktivis yang akrab disapa Noer ini menegaskan sosok Djarot merupakan sosok yang layak untuk memimpin Sumatera Utara (Sumut). Dia menceritakan dirinya sudah bertemu Djarot pada 2013 di Medan.
 
"Pada saat itu saya sedang memberikan pandangan tentang Pancasila, kebetulan Djarot juga hadir. Ketika mendengar saya paparkan Pancasila, Djarot sangat kagum. Djarot
merasa ternyata di Sumut ini masih ada orang yang paham Pancasila," ujar Noer di Posko Relawan Djarot - Sihar, Jalan Cipto Medan, Sabtu (10/2/2018).
 
Kakek yang juga berprofesi sebagai penulis ini menambahkan, dirinya merasa prihatin melihat kondisi Pilkada DKI tahun 2016 lalu. Kondisi itu menurutnya, jangan sampai terjadi di Sumut.  
 
"Ada demo isu SARA di Pilkada DKI. Jadi saya menilai Pilkada DKI adalah Pilkada terburuk di dunia. Jadi jangan sampai ini terjadi di Sumut. Apabila isu SARA terjadi ke Djarot disini, saya siap back up, saya siap pasang badan," tegasnya.
 
Ketika ditanyai harapannya apabila Djarot menang dalam Pilgubsu 2018, dia berharap Sumut menjadi provinsi yang bersih dari korupsi.  
 
"Saya minta tolong bersihkan Sumut. Sumut kini ibarat sebuah rumah yang kotor, kita lihat selama 10 tahun ini korupsi merajalela. Kita lihat dari penilaian pusat, bahkan dunia juga menilai Sumut adalah provinsi terburuk," katanya. 
 
Selain itu, lanjut Noer, dia juga menginginkan Sumut menjadi sebuah provinsi yang memiliki potensi sumber daya alam di Indonesia. 
 
"Saya berharap pertanian dan perikanan di Sumut bisa menjadi sumber PAD di masa depan, agar bisa dinikmati oleh putra putri kita. Rubahlah pola pertanian dan perikanan di Sumut menjadi andalan kedepan," tukasnya. 
 
Terkait animo masyarakat terhadap Djarot, Noer merasa suara golput di Pilkada 2013 lalu, bisa memilih Djarot yang berpasangan dengan Sihar Sitorus. 
 
"Kalau mau perubahan, berilah suaramu. Saya yakin suara golput pada Pilkada lalu akan memberikan suaranya kepada Djarot," ucapnya.
 
Yang terpenting, lanjut dikatakan dia, para pendukung Djarot - Sihar harus melakukan kampanye simpatik dan jangan menjelekkan calon yang lain. 
 
"Kita harus melakukan kampanye simpatik, jangan menjelekkan lawan. Semua calon itu baik, tapi yang terbaik adalah Djarot - Sihar," pungkasnya.

Editor:wen
Kategori:Peristiwa, Sumatera Utara
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/