Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
16 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
2
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
17 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
11 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
11 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
11 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
10 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Minat Baca Masyarakat Rendah, Ini Saran Komisi X DPR ke Pemerintah

Minat Baca Masyarakat Rendah, Ini Saran Komisi X DPR ke Pemerintah
Anggota Komisi X DPR, Abdul Fikri Fakih saat meninjau Taman Baca di Lombok. (istimewa)
Kamis, 08 Februari 2018 14:31 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Minat baca masyarakat Indonesia masih tergolong rendah bahkan memprihatinkan. Indonesia berada pada peringkat 60 dari 61 negara.

Abdul Fikri, Wakil Ketua Komisi X DPR RI menilai, pemerintah perlu serius dalam mendorong minat baca masyarakat dari bawah.

"Taman Baca Masyarakat (TBM) sangat penting. Keberadaan TBM di tengah-tengah masyarakat menjadi upaya untuk mempermudah akses terhadap buku bagi masyarakat. Tetapi, yang kami temukan, TBM yang didirikan Kemendikbud tidak memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Baik dari buku, rak, dan fasilitas lainnya,” ujarnya dalam kunjungan kerja spesifik Komisi X DPR RI ke Lombok, Rabu (7/2).

Lebih lanjut, Fikri menyebutkan bahwa pemerintah perlu serius dalam mengatasi rendahnya minat baca ini. Di antaranya adalah dengan penguatan TBM dan juga perpustakaan-perpustakaan yang ada di tengah-tengah masyarakat mengingat sarana tersebutlah yang menjadi ujung tombak bagi akses masyarakat terhadap buku.

Namun, selain persoalan sarana prasarana, Fikri menilai persoalan terkait sumber daya manusia (SDM) dalam bidang ini juga masih dibayangi masalah. Pasalnya, saat ini porsi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) mengenai jabatan fungsional termasuk bagi pustakawan belum memadai sesuai dengan kebutuhan.

Selain itu, berdasarkan Permenristekdikti Nomor 49/2015 level mereka hanya sampai pada level madya. "Pustakawan yang sebelumnya sudah menjadi pustakawan utama, harus turun levelnya, bahkan tunjangannya pun harus dikembalikan," urai anggota dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera ini.

Menurut Fikri, perlu koordinasi antar kementerian dan lembaga yakni Perpusnas, Kemendikbud, Kemendesa dan Kemendagri, untuk membuat skema penguatan akses baca kepada masyarakat.

Dengan koordinasi lintas kementerian tersebut, Fikri berharap upaya menumbuhkan minat baca masyarakat dapat lebih serius tergarap dan angkat literasi masyarakat Indonesia menjadi lebih baik dalam beberapa tahun ke depan. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/