Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
14 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
2
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
13 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
3
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
12 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
4
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
10 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
5
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
9 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
6
Menpora Dito Ajak Dukung Apriyani cs, Ricky Subagja: Tidak Ada Yang Tak Mungkin
Olahraga
13 jam yang lalu
Menpora Dito Ajak Dukung Apriyani cs, Ricky Subagja: Tidak Ada Yang Tak Mungkin
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Januari 2018, Inflasi Sumut Masih Terkendali

Januari 2018, Inflasi Sumut Masih Terkendali
ilustrasi
Senin, 05 Februari 2018 19:30 WIB
Penulis: Anita
MEDAN - Mengawali tahun 2018 inflasi di Provinsi Sumatera Utara relatif terkendali. Hal ini seiring dengan harga pangan yang terjaga.

"Inflasi Sumut pada Januari 2018 tercatat 0,69% (mtm)," kata Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Sumut, Arief Budi Santoso dalam keterangan tertulisnya via email, Senin (5/2/2018).

Dikatakan dia, capaian inflasi bulanan pada awal tahun ini lebih rendah dibandingkan rata-rata historis dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (0,95%, mtm). Namun, capaian tersebut berada sedikit di atas inflasi nasional yang mencapai 0,62% (mtm).

"Secara spasial, disparitas inflasi terlihat di 4 kota Sumut. Inflasi Kota Sibolga dan Medan berada di atas nasional masing-masing sebesar 1,28% dan 0,71%, (mtm). Sementara inflasi di Kota Pematangsiantar (0,54%, mtm) dan Padangsidimpuan (0,28%, mtm), relatif rendah dan berada di bawah inflasi nasional," ujarnya.

Dijelaskannya, sumber inflasi bulan ini terutama berasal dari kelompok volatile food yang tercatat mengalami 1,80% (mtm).

Namun realisasi tersebut lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 2,55% (mtm), dan rata-rata historisnya selama 5 tahun terakhir sebesar 3,45% (mtm).

Menurut dia, inflasi kelompok volatile food tersebut terutama didorong oleh inflasi komoditas utama seperti beras (3,44%, mtm), cabai merah (2,48%, mtm), daging ayam (5,94%, mtm) dan cabai rawit (12,98%, mtm).

Hal ini seiring dengan belum optimalnya pasokan di beberapa sentra produksi, akibat intensitas hujan yang cukup tinggi dan penyesuaian pola produksi bahan pangan, khususnya beras.

"Secara tahunan inflasi volatile food masih relatif rendah sebesar 4,78%, di bawah rata-rata Januari selama 5 tahun terakhir sebesar 5,68%," ucapnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, tertahannya tekanan inflasi volatile food juga didukung oleh harga beras yang mulai menurun di akhir bulan. Hal itu setelah intensifnya operasi pasar yang dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumut dalam menjaga pasokan.

"Ke depan, tekanan inflasi pada tahun 2018 diperkirakan tetap terjangkar pada sasarannya yaitu 3,5±1 persen. Namun, kenaikan harga pada kelompok volatile food dan administered price menjadi faktor risiko yang perlu mendapat perhatian," tandasnya.

Editor:Fatih
Kategori:Sumatera Utara, Ekonomi, Peristiwa, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/