Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
4 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
4 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
3
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
3 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
4
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
2 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
5
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
2 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Home  /  Berita  /  Umum

Bangunan Turap Amblas, Kades Kuala Panduk Surati Inspektorat Lakukan Audit

Bangunan Turap Amblas, Kades Kuala Panduk Surati Inspektorat Lakukan Audit
Pasar tradisional sekali sepekan di Desa Kuala Panduk, berada diatas bangunan turap dan semenisasi tepi Sungai Kampar.
Rabu, 31 Januari 2018 15:15 WIB
Penulis: Farikhin
PELALAWAN - Kepala Desa (Kades) Kuala Panduk, Kecamatan Teluk Meranti telah meminta Inspektorat untuk segera mengaudit penggunaan Dana Desa (AD), terkait proyek pembangunan turap dan semenisasi di desanya.

"Kita sudah melapor dan menyurati Inspektorat untuk turun melakukan audit," kata Kades Tom Jon, kepada GoRiau.com, Rabu (31/1/2018).

Alasan dia meminta kepada Inspektorat untuk melakukan audit karena kerusakan bangunan turap dan semenisasi disebabkan oleh faktor alam, juga hasil konsultasi dengan pendamping kecamatan dan kabupaten.

"Alasan kita meminta audit, karena ini itikad untuk terbuka dalam hal penggunaan dana tersebut kepada masyarakat," ujarnya.

Disebutkan Tom Jon, pembangunan turap dan semenisasi yang bersumber dari Dana Desa (DD) tahun anggaran 2017 menelan biaya Rp 400 juta lebih. Pembangunan sudah selesai dikerjakan 100 persen.

"Setelah siap dikerjakan, bahkan di lokasi itu sudah sempat digunakan untuk kegiatan pasar. Kalau di kampung kan, jadwal pasarnya seminggu sekali setiap hari rabu," pungkasnya.

Namun belakangan, turap dan semenisasi di pinggir Sungai Kampar ini mengalami kerusakan. Turap retak, sedangkan sebagian semenisasi amblas. Kondisi ini terjadi, lantaran faktor alam. ***

Kategori:Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/