Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
14 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
2
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
14 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
3
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Olahraga
14 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
4
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
14 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
5
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
15 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
6
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
10 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Home  /  Berita  /  Umum

Gajah Liar Sumatera yang Terancam Punah Melahirkan di Habitat Suaka Margasatwa Balai Raja Riau

Gajah Liar Sumatera yang Terancam Punah Melahirkan di Habitat Suaka Margasatwa Balai Raja Riau
Penampakan Seruni dan anaknya, di SM Balai Raja, Riau (Foto: RSF)
Rabu, 17 Januari 2018 19:36 WIB
Penulis: Chairul Hadi
PEKANBARU - Seekor gajah Sumatera berumur sekitar 40 tahun yang berhabitat di komplek hutan Talang Suaka Margasatwa Balai Raja, Provinsi Riau melahirkan. Kehadiran anggota baru dalam kawanan gajah liar tersebut tentunya sangat dinanti-nanti.

Sebab, gajah liar Sumatera saat ini termasuk salah satu spesies yang terancam punah. Tentunya kehadirannya membawa angin segar bagi pecinta satwa, terutama untuk Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau.

Lahirnya anak gajah tersebut sebagai hasil dari upaya BBKSDA Riau untuk mempertahankan dan memperbaiki ekosistem di Suaka Margasatwa Balai Raja, yang menjadi habitat gajah liar Sumatera.

Keberadaan anak gajah ini pertama kali diketahui oleh Rimba Satwa Foundation (RSF) selaku mitra BBKSDA Riau. Itu berawal dari ditemukannya jejak kaki gajah ukuran kecil sekitar empat hari lalu. Diperkirakan, waktu kelahirannya terjadi seminggu ini.

RSF juga mengamati induk betina gajah yang mereke beri nama Seruni tersebut, dari sebelum kelahiran terjadi. Tampak anak gajah itu terlihat lincah dan sehat. Meski demikian, sampai saat ini tim belum dapat mengetahui jenis kelaminnya, karena selalu dikawal oleh induk dan dua gajah dewasa lainnya.

Humas BBKSDA Riau Dian pada Rabu (17/1/2018) siang menuturkan, secara jumlah psti, saat ini belum bisa ditentukan berapa total jumlah gajah di sana. Namun berdasarkan perhitungan cepat estimasi jejak dan kotoran, gajah Sumatera di Riau berkisar 330 sampai 340 ekor (Tahun 2009, kerjasama BBKSDA dan WWF, red).

Jumlah tersebut berasal dari sembilan kantung gajah yang tersebar di Provinsi Riau. ***

Kategori:Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/