Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
13 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
15 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
12 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
12 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
13 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  Riau

Riau Alami Inflasi 0,49 Persen, Dumai Penyumbang Tertinggi Disokong Kenaikan Daging Ayam Ras dan Cabai Merah

Riau Alami Inflasi 0,49 Persen, Dumai Penyumbang Tertinggi Disokong Kenaikan Daging Ayam Ras dan Cabai Merah
Ilustrasi.
Selasa, 02 Januari 2018 12:54 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Pada Desember 2017, Provinsi Riau mengalami inflasi sebesar 0,49 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 133,43. Komoditas yang memberikan andil terjadinya inflasi di Riau periode bulan lalu ini, diantaranya daging ayam ras dan cabai merah.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Aden Gultom mengatakan, dari tiga kota IHK di Riau, semua kota mengalami inflasi, yakni Kota Dumai sebesar 0,53 persen, Tembilahan sebesar 0,50 persen, dan Pekanbaru sebesar 0,48 persen.

Ia menguraikan, inflasi Riau Desember 2017 terjadi karena adanya kenaikan harga pada lima kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,66 persen, diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,35 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,09 persen.

Kemudian, kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,06 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,05 persen.

"Komoditas yang memberikan andil terjadinya inflasi di Riau antara lain daging ayam ras, cabai merah, telur ayam ras, rokok kretek filter, cabai hijau, dan rokok kretek," urai Aden Gultom kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Selasa (2/1/2018).

Sedangkan, lanjut Gultom, dua kelompok pengeluaran lainnya mengalami deflasi (inflasi negatif), yakni kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen, dan kelompok sandang sebesar 0,01 persen.

"Sementara itu, komoditas yang menahan inflasi (deflasi) antara lain kentang, tomat sayur, wortel, tomat buah, jeruk, dan lain-lain," tandasnya. ***

Kategori:Pemerintahan, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/