Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
11 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
2
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
11 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
3
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
10 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
4
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
5
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Olahraga
11 jam yang lalu
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
6
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
11 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Masyarakat Medan Mulai Serbu 'Pernak-Pernik' Natal

Masyarakat Medan Mulai Serbu Pernak-Pernik Natal
Senin, 18 Desember 2017 10:32 WIB

MEDAN-Masyarakat Kota Medan, khususnya yang beragama nasrani, kian sibuk menyambut Hari Raya Natal 2017. Hal itu terlihat dari sejumlah pusat perbelanjaan yang semakin ramai diserbu pembeli.

Pantauan di Pusat Pasar Medan, sudah banyak pedagang yang menjajakan pernak-pernik natal. Setidaknya lebih dari 30-an pedagang yang berjualan pernak-pernik natal.

Salah seorang pedagang pernak-pernik natal, Ira mengatakan, awalnya hanya fokus menjual sepatu dan tas. Namun setiap menjelang natal, tokonya disulap menjadi penyedia pernak-pernik natal. Dia mengaku sudah 10 tahun menjadi pedagang musiman pernak-pernik natal.

"Untuk tahun ini saya sudah mulai berjualan (pernak-pernik natal) sejak bulan Oktober. Akan tetapi puncaknya masyarakat ramai membeli, khususnya pohon natal, pada akhir bulan November lalu," kata Ira.

Ira mengaku, pada masa-masa puncak bulan November, dirinya bisa menjual 20-30 pohon natal per hari sehingga mampu meraup penghasilan kotor sekitar Rp 40-50 juta dalam seharinya. Sebab harga yang dijual mulai dari Rp 70 ribu (tinggi 60 cm), sampai Rp 2,5 juta (tinggi 3,6 meter).

"Namun beberapa pekan menjelang natal sudah mulai berkurang. Kira-kira hanya 10-15 pohon saja yang terjual dalam sehari. Jadi dapat penghasilan kotor sekitar Rp 20 juta dalam sehari saat ini sudah hebat kali," tambahnya.

Akan tetapi, beberapa pekan menjalang natal, masyarakat lebih banyak membeli aksesoris seperti lampu-lampu pohon natal, bintang, bola-bola, lonceng, pita, bunga, topi natal dan sebagainya.

"Ini mungkin karena banyak masyarakat yang sudah mulai memajang pohon natalnya. Dan mungkin saja mereka yang merayakan natal kini lebih fokus membeli keperluan lainnya seperti pakaian, sepatu, dan lainnya," tandasnya.

Editor:Wen
Sumber:Analisa
Kategori:Sumatera Utara, Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/