Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
23 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
2
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
Umum
23 jam yang lalu
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
3
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Umum
22 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
4
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
9 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
5
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
6 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
6
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
8 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Kembali Longsor, Jalan ke Kawasan Wisata Budaya Desa Meat Tobasa

Kembali Longsor, Jalan ke Kawasan Wisata Budaya Desa Meat Tobasa
Senin, 18 Desember 2017 08:17 WIB

TAMPAHAN -Jalan menuju Desa Wisata Huta Meat, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) kembali longsor. Tidak tanggung-tanggung bencana kali ini lebih parah dari sebelumnya sekitar sebulan lalu.

"Dalam hitungan satu bulan, akses jalan menuju desa telah mengalami gangguan longsor sebanyak 6 kali dan yang terakhir ini cukup parah sekaligus menjadikan hubungan ke desa terputus sama sekali, " ujar warga setempat, Guntur Sianipar, Senin(18/12/2017), di Desa Meat.

Dia mengatakan, parahnya akses jalan longsor kejadiannya tepat hari Minggu dini hari sekitar pukul 03:00 WIB, bersamaan turunnya hujan mengguyur wilayah itu lebih dari 2 jam lamanya. Saat itu, disebutkan dia, bongkahan batu yang selama ini bergelantungan di tebing pegunungan berjatuhan tepat di jalan raya sekaligus mengakibatkan badan jalan longsor ke Danau Toba yang kedalamannya lebih dari 100 meter.

"Warga sudah berupaya menyisihkan sebagian bongkahan batu, namun, sepanjang dilaksanakan gotongroyong sepertinya belum ada pertanda jalan akan dapat dilalui oleh pejalan kaki, " sebutnya.

Senada disampaikan Robet Siahaan. Sebagai pengguna jalan sudah sering merasakan ancaman akan adanya bongkahan batu di tebing gunung. Namun, karena jalanan hanya ada satu satunya menuju Desa Huta Meat, maka rintangan itu harus dilali secara hati hati.

"Harusnya perbaikaannya harus ada kerja sama antara warga dan pemerintah setempat ditambah kontraktor yang selama ini telah mendapat hasil akan penambangan, Kalau itu tidak sejalan kami yakini longsor tidak akan pernah selesai, " ungkanya.

Ditambahkan dia, selama ini, untuk pembersihan bongkahan dan pembukaan jalan yang terputus hanya dilakukan oleh pemerintah tanpa ada tanggung jawab moral dari pihak kontraktor.

"Jangan hanya manisnya saja, ketika bermasalah harusnya ada dukungan juga," imbuhnya berharap jalan menuju desa Huta Meat secepatnya dapat difungsikan.

Editor:Wen
Sumber:medanbisnis
Kategori:Sumatera Utara, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/