Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
23 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
2
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
3
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
19 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
4
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
18 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
5
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
6
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
Olahraga
19 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Katanya Sosok Etnis Jawa Mampu Raih Dukungan Suara Konkret di Pilgubsu

Katanya Sosok Etnis Jawa Mampu Raih Dukungan Suara Konkret di Pilgubsu
Rabu, 13 Desember 2017 13:33 WIB

MEDAN-Etnisitas menjadi salah satu hal yang patut dipertimbangkan untuk menentukan konfigurasi pasangan dalam Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Sumatera Utara (Pilgub Sumut) 2018.


Hal tersebut disampaikan oleh pengamat politik yang juga merupakan akademisi UIN SU Faisal Riza. 

"Konfigurasi pasangan figur itu harus mempertimbangankan, antara lain cluster etnisitas. Bagian dari pertimbangan agar kandidat itu menang atau bisa menang, salah satunya adalah suku-suku mayoritas," katanya. 

Meski menjadi pertimbangan yang cukup penting, salah satu etnis mayoritas di Sumatera Utara belum "tersentuh" oleh para Bakal Calon Gubernur, yaitu etnis Jawa.   
 
"Sementara kita tahu kalau di Sumut, etnis Jawa merupakan mayoritas," ungkap Faisal Riza. 

Berkaca dari dua Pilgub sebelumnya, yaitu pada tahun 2013 dan 2018, pasangan yang di dalamnya terdapat figur keterwakilan etnis Jawa, mampu meraih dukungan suara yang konkrit.  

"Misalnya, kalau belajar dari Pilgub 2008, pasangan Syamsul-Gatot itu representasi jawa. Di 2013 ada Gatot-Erry, Effendi-Jumiran Abdi, Gur Irawan-Sukirman. Pasangan yang memiliki representasi figur Jawa dalam dua pilgub terakhir mendapat dukungan suara konkret," jelas Faisal Riza.  

Meski terdapat tesis yang menyatakan bahwa etnis Jawa di Sumut bukan merupakan kelompok monolitik, Faisal Riza menekankan bahwa representasi Jawa sangat layak untuk dipertimbangkan. 

"Walaupun ada tesis yang menyatakan bahwa etnis Jawa di Sumut tidak monolitik, tetapi sekali lagi, cluster ini perlu dipertimbangkan," tandasnya.

Editor:Wen
Sumber:rmolsumut.com
Kategori:Sumatera Utara, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/