Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
24 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
3
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
21 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
4
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
22 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
5
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
21 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
6
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
18 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Sopir dan Penumpang Truk Terancam Kelaparan Terjebak Banjir 2 Hari di Trumon

Sabtu, 09 Desember 2017 08:05 WIB

Tapaktuan-Ribuan mobil penumpang dan barang, mobil pribadi dan motor masih terjebak banjir sejak Kamis hingga Jumat (7-8/12/2017), di Jembatan Ie Mirah, Desa Ladang Rimba, Kecamatan Trumon Tengah, Aceh Selatan.

Selama dua hari dua malam tertahan di lokasi banjir yang merendam badan jalan negara lintasan Tapaktuan - Medan, Sumatera Utara, ratusan masyarakat sudah terancam kelaparan karena stok bahan makanan yang tersedia sudah tidak ada lagi.

"Kami sudah dua hari dua malam sejak Rabu sore tertahan di sini. Saya bersama para penumpang sudah kelaparan karena stok bahan makanan di dalam mobil sudah tidak ada lagi. Di sini juga tidak ada warung yang buka, karena rumah-rumah penduduk juga telah terendam banjir," kata Yayang, salah seorang sopir mobil rental yang menghubungi wartawan di Tapaktuan.

Yayang mengaku membawa penumpang dari Medan tujuan Tapaktuan. Mereka terjebak banjir di Ladang Rimba sejak Rabu (6/12) sore, karena air telah merendam badan jalan setinggi 2 meter lebih, sehingga melumpuhkan transportasi dari arah Medan menuju Tapaktuan, Aceh Selatan maupun sebaliknya.

Dia mengatakan, untuk bertahan hidup, mereka tidak hanya makan roti dan makanan ringan lainnya yang dibawa penumpang, tapi juga menyantap barang-barang kiriman milik masyarakat, baik yang berada didalam mobil penumpang, mobil angkutan barang maupun dalam mobil pribadi.

Dia menyebutkan, selama dua hari dua malam terjebak banjir di lokasi tersebut, telah mengakibatkan antrian kendaraan sepanjang 10 km lebih yang memenuhi kedua sisi badan jalan. Dia memperkirakan antrian kendaraan serupa juga terjadi dari arah Tapaktuan menuju Medan.

"Jumlah kendaraan yang mengantri di kawasan Desa Ladang Rimba, Trumon Tengah ini diperkirakan sudah mencapai ribuan unit. Karena arus transportasi sejak dua hari lalu benar-benar lumpuh total," ujarnya.

Menurutnya, pada Kamis (7/12) malam proses penyeberangan kendaraan menggunakan mobil trado (mobil pengangkut beco) dengan ongkos angkut kendaraan Rp 300.000/unit sempat berlangsung lancar. Namun pengangkutan kendaraan tersebut secara tiba-tiba terhenti pada Jumat (8/12) pagi tanpa diketahui alasan dan penyebabnya.

"Sekarang ini kendaraan yang bisa melintas hanya truck interculer sepuluh roda. Sedangkan kendaraan mini bus empat roda belum bisa karena ketinggian air bisa menenggelamkan kendaraan. Kami tidak tahu kenapa mobil trado yang semalam mengangkut kendaraan melewati banjir tiba-tiba berhenti," kata Yayang.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Selatan, Cut Syazalisma, menyebutkan, 10 desa di Kecamatan Trumon, Trumon Tengah dan Trumon Timur terendam banjir sejak Senin (4/12) akibat meluapnya sungai di kawasan tersebut menyusul tingginya curah hujan.

Di Kecamatan Trumon Timur ada 6 desa terendam banjir, masing-masing Desa Kapa Sesak, Seneubok Pusaka, Titi Poben, Krueng Luas, Pinto Rimba dan Alue Bujok. Di Kecamatan Trumon ada 2 desa masing-masing Ujong Tanoh dan Padang Harapan serta di Kecamatan Trumon Tengah juga ada dua desa masing-masing Lhok Raya, Cot Bayu dan Ladang Rimba.

"Ketinggian air yang merendam rumah-rumah penduduk dan lahan perkebunan milik warga mencapai 2 meter lebih," ungkap Cut Syazalisma.

Menurutnya, beberapa desa di Kecamatan Trumon Timur, Trumon dan Trumon Tengah telah terisolir akibat dikepung banjir. Pihaknya bersama Polres dan Kodim 0107, Sargas SAR, Basarnas Pos Meulaboh serta PMI dan relawan RAPI telah mengevakuasi sebagian warga korban ke lokasi titik-titik pengungsian menggunakan perahu karet (rubber boat).

Editor:Wen
Sumber:medanbisnis
Kategori:Sumatera Utara, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/