Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
15 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
2
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
13 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
11 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
11 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
12 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Fahri Hamzah: Donald Trump Bakal Dijatuhkan oleh Kongres AS

Fahri Hamzah: Donald Trump Bakal Dijatuhkan oleh Kongres AS
Istimewa.
Kamis, 07 Desember 2017 21:07 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel diduga dalam rangka pengalihan isu.

Namun, hal itu justru mengorbankan perdamaian dunia.

Menurut Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, AS begitu sibuk dengan diri dan kepentingannya sendiri.

Apalagi kata dia, Trump sendiri tidak pernah baca sejarah dan konteks dunia.

"Menurut saya, donald trump akan dijatuhkan oleh Senat dan Kongres AS, karena penyelidikan tentang keterlibatan Rusia dalam memenangkan dia di Pilpres AS itu makin lama makin kelihatan," kata Fahri, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (7/12).

Presiden Trump, kata Fahri, mau mengalihkan isu dalam negerinya, tapi akibatnya mengorbankan apa yang sudah menjadi percakapan dunia tentang perdamaian khususnya di Palestina.

"Dimana Yerusalem adalah bagian dari negara Palestina yang sampai sekarang merdeka pun ditahan-tahan sehingga menimbulkan ketidakpastian," tegasnya.

"Pertama itu adalah bagian dari sejarah orang Palestina yang sekitar-sekitarnya sudah dirampas," tandasnya.

"Tetapi dalam semua perjanjian yang pernah ada, dalam 70 tahun ini, posisi Yerusalem tidak pernah bisa menjadi bagian dari Israel, tetapi lebih dekat menjadi bagian dari Palestina," pungkas Fahri. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/