Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
16 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
19 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
19 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
4
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
16 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
5
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
17 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
16 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Bangun Kembali Pasar Terapung Tembilahan, Disperindag Inhil Butuh Sedikitnya Rp50 Miliar

Bangun Kembali Pasar Terapung Tembilahan, Disperindag Inhil Butuh Sedikitnya Rp50 Miliar
Kepala Disperindag Inhil, Dianto Mampanini.
Kamis, 07 Desember 2017 12:22 WIB
Penulis: Rida Ayu Agustina
TEMBILAHAN- Untuk membangun kembali Pasar Terapung Tembilahan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Inhil, Riau sedikitnya membutuhkan dana sebesar Rp40 sampai Rp50 miliar

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Inhil, Dianto Mampanini kepada GoRiau.com.

''Berdasarkan hitung-hitungan bersama konsultan ya sekitar Rp40 sampai Rp50 miliar,'' ujarnya.

Pembangunan pasar yang berdiri di atas Sungai Indragiri itu ditegaskannya memerlukan dana yang tidak sedikit dikarenakan harus dilakukan pembongkaran total terhadap pasar yang ada.

Selain itu, mengingat bangunan akan dibangun di atas sungai maka perlu bahan yang berkualitas baik.

''Memang kalau membangun di lokasi yang sekarang akan besar anggarannya, apalagi daerah pinggiran sungai itu rawan, apalagi semua harus kita ganti ditambah lagi alam kita sangat berat, jadi butuh bahan berkualitas tinggi,'' lanjutnya.

Meskipun pembangunan belum diketahui kapan akan dilaksanakan karena belum tersedianya anggaran sebesar itu, Dianto pun menjelaskan di tahun 2018 ini pihaknya akan fokus terhadap relokasi pedagang ke Tempat Penampungan Sementara (TPS).

''Kita akan buat TPS dulu, cuman lokasinya jadi kendala, kalau di jalan tidak mungkin, di suruh ke Pasar Kayu Jati pedagangnya tidak mau, itu juga akan kita pikirkan bersama,'' cetus Dianto Mampanini.(ayu)

Kategori:Lingkungan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/