Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Zaira Kusuma: Perjalanan Masih Panjang dan Harus Tetap Latihan
Olahraga
19 jam yang lalu
Zaira Kusuma: Perjalanan Masih Panjang dan Harus Tetap Latihan
2
Tekad Serdadu Tridatu Amankan Poin Penuh di Semi Final Leg Pertama
Olahraga
15 jam yang lalu
Tekad Serdadu Tridatu Amankan Poin Penuh di Semi Final Leg Pertama
3
Satoru Mochizuki Siapkan Agenda Khusus Setelah Piala Asia U-17 Wanita
Olahraga
19 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Siapkan Agenda Khusus Setelah Piala Asia U-17 Wanita
4
KPU DKI Menerima Penyerahan Dukungan Perseorangan
Pemerintahan
19 jam yang lalu
KPU DKI Menerima Penyerahan Dukungan Perseorangan
5
Kepiawaian Okto Membawa Pencak Silat Dapat Pengakuan IOC
Olahraga
15 jam yang lalu
Kepiawaian Okto Membawa Pencak Silat Dapat Pengakuan IOC
6
Tren Buruk Persib Dari Bali United Tidak Penting Bagi Hodak
Olahraga
15 jam yang lalu
Tren Buruk Persib Dari Bali United Tidak Penting Bagi Hodak
Home  /  Berita  /  Umum

Peneliti: Butuh 80 Tahun Kembalikan Status Air Danau Toba ke Oligotrof

Peneliti: Butuh 80 Tahun Kembalikan Status Air Danau Toba ke Oligotrof
Para peneliti melakukan uji kimia pada sampel air sungai yang mengalir ke Danau Toba, di Sungai Sipiso-Piso, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Selasa (28/11/2017).
Kamis, 30 November 2017 18:43 WIB
MEDAN - Secara alami perairan Danau Toba mempunyai kemampuan untuk melakukan pembersihan sendiri dari pencemaran-pencemaran yang masuk ke dalam danau. Asal, tingkat pencemaran tidak melebihi daya dukung atau daya tampung danau itu sendiri.

"Misalnya, logam-logam berat yang masuk ke Danau Toba secara alami dapat terurai melalui tumbuhan air yang ada di danau, seperti eceng gondok. Begitu juga dengan tumbuhan yang masuk ke danau, ada ikan yang memakannya. Itu siklus alami yang terjadi di perairan secara umum, termasuk di Danau Toba yang diciptakan Tuhan," kata Prof Krismono, peneliti dari Badan Riset Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ketika dihubungi lewat seluler, Kamis (30/11/2017).

Prof Krismono bersama peneliti lainnya dari KKP saat ini sedang melakukan penelitian di kawasan Danau Toba mengatakan, besarnya pencemaran yang masuk melebihi daya dukung Danau Toba membuat siklus alami itu menjadi lambat.

Karena itu, kata Krismono, upaya pemerintah untuk menjadikan status trofik Danau Toba sebagai status oligotrof atau oligotrofik hampir tidak mungkin. Karena butuh waktu berpuluh-puluh tahun dan didukung dengan banyak hal.

Status trofik sendiri menurut dia, adalah status kualitas air danau berdasarkan kadar unsur hara dan kandungan biomassa fitoplankton atau produktivitasnya.

Di mana berdasarkan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) tahun 2009, status oligotrof total nitrogen (N) < 650 unit gram per liter (ug/l), total P

Editor:Fatih
Sumber:medanbisnisdaily.com
Kategori:Peristiwa, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/