Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
22 jam yang lalu
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
2
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
Olahraga
22 jam yang lalu
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
3
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
9 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
4
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
9 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
5
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
7 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
7 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Mohammad Toha: Dosen Harus Jadi Agen dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR

Mohammad Toha: Dosen Harus Jadi Agen dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR
Istimewa.
Jum'at, 24 November 2017 01:14 WIB
JAKARTA - Sebanyak 100 dosen perguruan tinggi negeri dan swasta se-Surakarta mulai mengikuti pelatihan untuk pelatih (training of trainers/ToT) Empat Pilar MPR.

Anggota MPR Mohammad Toha secara resmi membuka pelatihan untuk pelatih Empat Pilar MPR itu di Hotel Paragon Solo, Jawa Tengah, Kamis (23/11).

Pembukaan pelatihan untuk pelatih ini dihadiri Wakil Rektor II Universitas Sebelas Maret (UNS) Dr Muhammad Jamin, Sekretraris Daerah (Sekda) kota Surakarta Ir Budi Yulistianto, Kepala Biro Persidangan dan Sosialisasi Setjen MPR Tugiyana, serta para dosen PTN dan PTS se-Surakarta.

Di depan peserta pelatihan, Mohammad Toha mengatakan MPR dengan keterbatasan dana (anggaran) tidak bisa mensosialisasikan Empat Pilar MPR ke seluruh lapisan masyarakat.

Karena itu, MPR menggunakan cara dengan mengadakan pelatihan kepada pelatih untuk para dosen. Dengan cara seperti "multi level marketing" ini, sosialisasi Empat Pilar MPR nanti bisa dilakukan secara mandiri. "Karena sudah ada pelatih hasil dari pelatihan ini," katanya.

Menurut Toha, para dosen yang menjadi peserta pelatihan Empat Pilar MPR ini adalah agen perubahan. Setelah mendapat pelatihan Empat Pilar MPR ini, Toha berharap para dosen bisa menyebarkan ilmu dan pengetahuan tentang Empat Pilar MPR kepada mahasiswa dan lingkungan kampus.

"Dosen ini bisa mengubah mahasiswa, kid zaman now," ujar politisi PKB ini.

Mengapa MPR mensosialisasikan Empat Pilar MPR, lanjut Toha, adalah karena masih banyak warga masyarakat, termasuk mahasiswa tidak mengimplementasikan Empat Pilar MPR.

Padahal Indonesia menghadapi tantangan kebangsaan yang sangat berat. Toha menyebutkan tantangan kebangsaan itu tidak hanya terorisme dan radikalisme tapi juga KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme), dan juga narkoba.

Kepada para dosen peserta pelatihan Toha berpesan untuk memberi masukan bagaimana metode agar sosialisasi Empat Pilar MPR bisa menarik dan tepat. Selama ini MPR sudah memakai berbagai metode seperti TOT, outbound, bela negara, seni budaya, dan lainnya.

"Namun hasilnya belum maksimal. Nanti dalam diskusi kelompok agar dibahas metode sosialisasi Empat Pilar MPR supaya bisa diimplementasikan dengan baik," ucapnya.

Sementara itu Wakil Rektor II UNS Muhammad Jamin mengatakan para dosen merupakan unsur strategis dalam sosialisasi Empat Pilar MPR. Para dosen menyiapkan mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa. Dengan peran para dosen itu, kata Jamin, pelatihan untuk pelatih ini sangat penting.

"Harapannya peserta pelatihan ini menjadi agen mensosialisasikan Empat Pilar MPR ke seluruh elemen bangsa," ujarnya.

Kepala Biro Persidangan dan Sosialisasi Setjen MPR Tugiyana dalam laporannya menyebutkan bahwa pelatihan untuk pelatih di Solo ini merupakan kegiatan kedua pada tahun 2017 ini. "Metode pelatihan untuk pelatih ini adalah metode yang lengkap dan komprehensif karena peserta mendapat ceramah dan melakukan pendalaman dalam diskusi kelompok," katanya.

Pelatihan ini diikuti 100 dosen terdiri dari 51 laki-laki dan 49 perempuan dengan melibatkan 15 narasumber anggota MPR. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, Jawa Tengah
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/