Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
13 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
22 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
3
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
4
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
10 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
5
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
10 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
6
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
9 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ya Allah Sedih Banget, Sang Ayah Rela Jual Ginjalnya demi Anak Kembar yang Lahir Prematur

Ya Allah Sedih Banget, Sang Ayah Rela Jual Ginjalnya demi Anak Kembar yang Lahir Prematur
Istimewa.
Selasa, 21 November 2017 13:20 WIB
SEKADAU - Kisah menyedihkan sekaligus mengharukan datang dari Provinsi Kalimantan Barat. Dimana ada seorang ayah yang rela menjual ginjalnya demi buah hatinya.

Ayah tersebut bernama Suryoto, seperti diberitakan Rakyat Kalbar, dirinya tidak memiliki pilihan lain agar bisa menyelamatkan anak kembarnya yang lahir prematur.

Pria 36 tahun itu nekat menjual ginjalnya demi perawatan sang buah hati yang lahir prematur pada Rabu (15/11).

"Sebagai orang tua, tentu sayang pada anak. Demi anak, saya siap jual organ tubuh saya. Saya siap jual ginjal kalau memang ada yang membutuhkan," kata Suryoto di ruang tunggu keluarga ICU RSUD Sekadau kemarin siang (20/11).

Dia menyadari bahwa menjual organ tubuh adalah perbuatan yang tidak baik dan melanggar hukum. "Tapi, saya harus gimana lagi? Saya bingung. Saya pasrah," ucapnya terisak. "Untuk perawatan istri saja habis Rp 3.734.000. Biaya itu diberi bos tempat saya menggarap lahan," ungkapnya.

Menurut Suryoto, dirinya tidak memiliki BPJS karena baru pindah. Suryoto makin bingung. Sebab, hingga dua hari lalu, biaya pengobatan anaknya sudah mencapai Rp 10 juta.

Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Sekadau Syahdiman menyatakan, pihaknya bakal berupaya membantu Suryoto.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Jawa Pos Group
Kategori:GoNews Group, Umum, Peristiwa, Kalimantan Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/