Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
2
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
Olahraga
18 jam yang lalu
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
3
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
Umum
17 jam yang lalu
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
4
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
Umum
22 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
5
Ariel NOAH Berbagi Cerita Menjaga Keharmonisan Band
Umum
17 jam yang lalu
Ariel NOAH Berbagi Cerita Menjaga Keharmonisan Band
6
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
Umum
17 jam yang lalu
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
Home  /  Berita  /  GoNews Group

"Beringin" Mulai Goyang, Ngotot Dorong Idrus Gantikan Novanto, Agung Laksono Depak Nurdin Halid

Beringin Mulai Goyang, Ngotot Dorong Idrus Gantikan Novanto, Agung Laksono Depak Nurdin Halid
Istimewa.
Selasa, 21 November 2017 13:41 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Pasca ditahannya Setya Novanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), partai "Beringin" kembali goyang. Perebutan posisi Plt Ketua Umum pengganti Setnov mulai memanas.

Dua nama sempat mencuat bakal menjadi Pelaksana Tugas Ketua Umum Golkar. Keduanya adalah Nurdin Halid dan Idrus Marham.

Bahkan, sejumlah anggota Dewan Pakar Partai Golkar menggelar rapat internal.

Adapun keputusan dalam rapat tersebut, yakni merekomendasikan sekjen DPP Golkar Idrus Marham untuk mengantikan Setya Novanto sebagai pelaksana tugas (Plt) ketua umum.

Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono mengatakan, pihaknya telah menunjuk Idrus Marham sebagai Plt ketua umum. Nantinya Idrus Marham untuk melaksanakan tugas dan kegiatan DPP sehari hari.

"Terlebih khususnya untuk mempersiapkan dan menyelenggarakan Munaslub Partai Golkar sesegera mungkin," ujar Agung saat konfrensi pers di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Senin (20/11).

Sementara untuk Sekretaris Jenderal yang dipegang Idrus Marham ?akan segera digantikan oleh kader Golkar lainnya. Agung mengusulkan tiga orang yakni Agus Gumiwang Kartasasmita, Lamhot Sinaga, dan Sarmuji.

"Posisi Sekjen kami usulkan ada tiga, nantinya dipilih salah satu," katanya.

Saat disingung AD/ART Partai Golkar yang menyebutkan apabila posisi ketua umum berhalangan hadir, maka digantikan oleh ketua harian bukan sekretaris jenderal.

Namun saat menanggapi hal itu, Agung mengaku pihaknya tidak merekomendasikan Nurdin Halid untuk menjadi Plt lantaran ada pertimbangan khusus.

"Kepada Pak Nurdin Halid kan masih fokus kepada Sulawesi Selatan sebagai calon gubernur," ungkapnya.

Dalam pertemuan tersebut, Idrus Marham melaporkan bahwa sudah memiliki SK dari Setya Novanto yang menginginkannya menjadi Plt.

"Nah, setelah itu kita setuju dengan Pak Idrus Marham karena lebih ngelotok lah untuk Partai Golkar," tuturnya.

Namun demikian diungkapkan Agung, keputusan final akan tetap ada di rapat pleno DPP Partai Golkar yang akan diselenggarakan pada hari ini Selasa (21/11). Dia tidak mempermasalahkan apabila rekomendasi Idrus Marham menjadi Plt ditolak. "Nanti dikembalikan ke pleno DPP Partai Golkar, apakah diterima atau ditolak seluruhnya," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua DPD Partai Golkar, Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengatakan, ?siapapun yang ditunjuk untuk menggantikan Setya Novanto harus bisa yang mendukung Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019 mendatang.

"Harus juga yang mendukung juga Pak Jokowi sebagai presiden," ujar Dedi saat ditemui di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Senin (20/11).

Menurut Bupati Purwakarta ini, sosok ketua umum baru harus mendukung Presiden Jokowi, lantaran Partai Golkar sudah bulat keputusannya dalam mendukung pria asal Surakarta, Jawa Tengah tersebut di 2019 mendatang.

"?Jadi keputusan itu tidak bisa diganggu gugat (mendukung Jokowi di 2019)," katanya.

Ungkap Dedi, dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada Partai Golkar untuk memilih pengganti Setya Novanto karena bagaimanapun Partai Golkar harus diselamatkan. "Partai ini segera melakukan perubahan untuk memiliki pimpinan baru," pungkasnya.

Sekadar informasi, Setya Novanto resmi ditahan di Rutan KPK sejak Senin (20/11). Ketua Umum Golkar itu dipindahkan oleh tim KPK dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, setelah dokter memastikan Setnov telah pulih.

Setnov menjalani perawatan di RSCM karena mobil yang ditumpanginya mengalami kecelakaan di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/