Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
20 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
18 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
3
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
19 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
4
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
18 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
4 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Satlak Prima Bubar, PODSI Bingung Kemana Ajukan Dana Try Out dan Trainning Camp

Satlak Prima Bubar, PODSI Bingung Kemana Ajukan Dana Try Out dan Trainning Camp
Istimewa.
Rabu, 08 November 2017 20:39 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Meski Peraturan Presiden (Perpres) No.95/2017 tentang Penyelenggaraan Prestasi Olahraga telah disosialisasi Kemenpora dan KONI Pusat, tetapi induk-induk organisasi (PB/PP) tetap merasa kurang puas. Apalagi, rencana try out dan trainning camp yang sudah disetujui tidak bisa terlaksana karena terkendala dana.

"PB/PP hanya diberi arahan secara umum tentang Perpres 95 Tahun 2017. Tapi, soal pencairan dana try out dan trainning camp masih belum jelas," kata Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Olahaga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI), Budiman Setiawan di Jakarta, Rabu (8/11/2017).

Apa yang diungkapkan Budiman Setiawan ini sebagai bentuk kekecewaan gagalnya rencana Tim Dayung melakukan try out ke China akhir Desember 2017.

"Kita terpaksa membatalkan rencana try out ke China karena dana tidak turun dari Kemenpora. Tadinya, rencana itu kan sudah disetujui Satlak Prima sudah menyejutui dan Setneg juga telah mengeluarkan surat rekomendasi," ujarnya.

Sehubungan dengan itu, Budiman meminta Kemenpora harus menjelaskan lebih detail lagi tentang penerapan Perpres baru tersebut. "Kalau perlu setiap PB/PP dipanggil satu per satu untuk dijelaskan. Sekarang saja, kami masih bingung harus mengajukan dana try out atau trainning camp ke mana?,” tanyanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI), Harlin E. Rahardjo juga mengatakan, pada sosialisasi, Kemenpora belum memastikan bagaimana pencairan anggaran untuk Trainning Camp renang di Perth Australia. Padahal, sebelum dibubarkan, Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) sudah menyetuji program latihan di “Negeri Kanguru”.

"Saat Satlak Prima ada mereka sudah memberi lampu hijau perenang Indonesia berlatih di Perth 1 November sampai 1 Desember. Tapi, program ini sudah telanjur tertunda dan kami tidak tahu, kapan jadinya anak-anak berangkat ke sana. Ini bisa disimpulkan, masih butuh pembuktian apakah Perpres baru benar-benar mempersingkat birokrasi atau tidak," ujar Harlin.

Hal senada juga dilontarkan pelatih kepala Tim Karate Indonesia, Philip King. Menurutnya, karate sudah mendapat persetujuan rencana try out dari Satlak Prima ke Okinawa, Jepang yang merupakan seri Kejuaraan Dunia. Tetapi, rencana itu masih belum pasti terealisasi karena pihak Kemenpora belum menjelaskan soal pencairan dananya.

"Untuk try-out di Okinawa kami juga belum tahu. Padahal 22 November nanti kejuaraannya sudah dimulai," kata Philipp.

Terkait mekanisme penerapan Perpres No.95, Phillip mengaku pihaknya sudah cukup memahami. "Ya, kalau ada apa-apa kami langsung mengajukan ke Kemenpora sedangkan KONI Pusat tugasnya mendampingi saja. Namun, saya tidak tahu apakah ini benar-benar memperpendek birokrasi," kata Phillip.

Sementara itu, Sekretaris Kemenpora (Sesmenpora), Gatot Sulistiyantoro Dewa Broto mengatakan, agar PB/PP tidak kebingungan, pihaknya akan membuat Petunjuk Teknis (Juknis). Dalam Juknis bakal tertulis detail-detail soal pengajuan anggaran, laporan pertanggungjawaban dan lain-lain.

"Juknis ini akan sangat bermanfaat agar PB/PP bisa menerapkan administrasi dengan benar. Dalam juknis itu akan kami jelaskan semua regulas-regulasi yang harus ditaati," jelasnya. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Olahraga, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/