Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
22 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
24 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
4
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
22 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
5
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
8 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
6
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
8 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Home  /  Berita  /  Riau

Pakar Lingkungan, Elviriadi: RTRW Riau Harus Dilengkapi Studi Lingkungan

Pakar Lingkungan, Elviriadi: RTRW Riau Harus Dilengkapi Studi Lingkungan
DR Elviriadi MSi
Rabu, 01 November 2017 14:44 WIB
Penulis: Safrizal
SELATPANJANG - Menurut pakar lingkungan DR Elviriadi MSi, pelimpahan draft Ranperda RTRW Riau ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) merupakan momen emas untuk mengkaji aspek lingkungan demi kemaslahatan masyarakat Riau.

"Mumpung sedang dievaluasi pemerintah pusat, kita di Riau, khususnya Pemprov dan DPRD harus segera  membuat kajian ekologis, dampak dan daya dukung terhadap pembangunan," kata Elviriadi saat berbincang-bincang dengan GoRiau, Rabu (1/11/2017).

Disampaikan anak watan Kepulauan Meranti itu lagi, sebagai masyarakat Riau, tentu sudah kapok dengan bencana asap. Yang telah melumpuhkan seluruh sendi kehidupan di Provinsi Riau tahun tahun lalu. "Jadi jangan main main dgn lingkungan hidup," ujarnya.

Contoh lain, kata Elv juga, ia men-compare dalam Ranperda RTRW itu ada rencana membuat jalan melintasi rawa gambut yang fragile (rapuh) di Kandis, ini  bisa bisa ambles, laju subsiden di daerah itu signifikan. Selain itu, juga daya tampung terhadap limbah sawit KKPA yang dominan diakomodir RTRW itu belum diatur jalur pembuangannya.

"Saya pikir kita ini gini lho, pembangunan dari dulu selalu mengerdilkan perencanaan lingkungan, maka sekarang sudah agak kandas. Sebagai bangsa besar tapi kehilangan orientasi. Politik tak punya platform, kecuali sebatas cara berkuasa dan hidup jetset. Ekonomi eksploitatif dan tak sustainable, pembangunan dimaknai sebagai fee dan tercerabut dari tujuan hakiki pembangunan itu sendiri. "Masa mau mengidentifikasi kelemahan kita, self evaluation kita malas. Nah, itulah kenapa kajian RTRW itu penting," kata Elv.

Dosen Fapertapet UIN Suska yang sudah studi ekologi ke Amerika dan Australia itu menilai,     zaman ini kita disodori para teraju negeri yang tak memikirkan nasib anak cucu yang memerlukan hutan dan cadangan sumber daya alam. Mereka terasa asing dengan narasi perjuangan, empati pada rakyat, belas kasih pada kaum terpinggirkan, sayang pada hewan seperti beruk di rimba, cacing, tungau, semut dan ulat bulu

Seharusnya, tambah Elv, tata ruang itu mampu mengharmoniskan manusia dan alam, sungai dan pohon, satwa dan serangga, semua dapat 'kamar' dan gembira dalam rumah besar Bumi Lancang Kuning. "Saya akan wakafkan diri saya untuk menyiapkan naskah kajian RTRW itu," janji laki-laki bertubuh tambun itu di akhir bincang-bincang dengan GoRiau. ***

Kategori:Umum, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/