Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Olahraga
21 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
2
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
Olahraga
20 jam yang lalu
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
3
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Olahraga
17 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
4
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
20 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
5
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
17 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
6
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
19 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Home  /  Berita  /  Umum

BMI Sumut Harus Hargai Perbedaan Demi Keutuhan NKRI

BMI Sumut Harus Hargai Perbedaan Demi Keutuhan NKRI
Senin, 30 Oktober 2017 15:08 WIB

MEDAN - Banteng Muda Indonesia (BMI) Provinsi Sumtera Utara mengajak pemuda harus menghargai perbedaan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Perbedaan yang kita miliki berkah yang diberikan Tuhan. Jadi perbedaan itu harus dikelola agar menjadi kekuatan kolektif bangsa ini. Kita semua saudara dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ujar Ketua BMI Sumut Sastra.

Menurutnya, pada semangat Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober harus diambil hikmah positif. Seperti menjunjung tinggi persatuan dan kasih sayang. Artinya, tidak bermusuhan karena perbedaan suku, agama dan ras.

Sekretaris DPC PDIP Medan ini menyampaikan pilihan politik jangan sampai menghilangkan persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa.

“Kita bangsa yang santun, jauhi sikap, perkataan dan tulisan dimuka umum yang tidak pada tempatnya," katanya.

Ia berharap seluruh pemuda harus mempunyai jiwa memperbaiki kualitas diri. Apalagi, persaingan antar bangsa cukup ketat. Jadi, seluruh pemuda harus mengejar ketertinggalan.

"Indonesia sebagai bangsa yang besar harus toleran terhadap perbedaan. Harus bersama bekerja fokus terhadap target pencapaian pembangunan nasional yang dilaksanakan oleh pemerintah," ujarnya.

Dia menyampaikan, selama beberapa tahun belakangan ini pengguna narkoba meroket tajam di Indonesia. Karena itu, ada upaya untuk melemahkan pemuda lewat penyalahgunaan narkotika.

"Bila narkoba tidak dijadikan musuh bersama maka Pemuda Indonesia jadi lemah. Dampaknya, Indonesia menjadi negara yang maju," ujarnya.

Editor:Wen
Sumber:tribun
Kategori:Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/