Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
22 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
11 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
9 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
4
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
8 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
5
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
8 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
6
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
8 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Alamak! Pupuk Bersubsidi Langka, Tanaman Padi Petani Menguning

Alamak! Pupuk Bersubsidi Langka, Tanaman Padi Petani Menguning
Sabtu, 21 Oktober 2017 12:03 WIB

PALAS-Sejumlah kios pengecer pupuk bersubsidi di Kecamatan Ulu Barumun, Kabupaten Padang Lawas (Palas) mengalami Kelangkaan, untuk jenis pupuk urea dan Za bersubsidi. Akibat stok pupuk langka, tanaman padi milik petani menguning dan pertumbuhannya terganggu.

 

Seorang petani setempat, Bayo Nasution saat berbincang dengan wartawan di lokasi Areal Persawahanya Saba Dolok, Desa Paringgonan mengungkapkan, kekosongan pupuk bersubsidi sudah terjadi sejak satu bulan terakhir.

 
"Sudah sebulan terakhir ini, pupuk bersubsidi kosong di kios pengecer. Karena tidak dipupuk, sekitar 10 hektare tanaman padi di areal persawahan Saba Dolok yang saya kelola, saat ini kondisinya sudah mulai menguning. Pertumbuhan tanaman padinya tentu terganggu," ujarnya.
 
Bayo juga menyebutkan, dari sekitar tiga puluhan orang warga yang bertani di lokasi satu hamparan areal persawahan saba dolok itu, hanya sebagian kecil petani yang mampu membeli pupuk non subsidi, untuk perawatan tanaman padinya di lokasi persawahannya masing-masing.
 
"Kami, petani padi sawah di sini sangat berharap sekali, supaya pemerintah di sini dapat mengatasi kekosongan pupuk bersubsidi tersebut. Karena untuk membeli pupuk non subsidi, kami tidak mampu karena harganya mahal," pintanya.
 
Apabila tidak dilakukan pemupukan pada tanaman padi yang saat ini sudah berusia sekitar tiga minggu hingga satu bulan di lokasi itu, tambahnya, dikhawatirkannya, keadaan tanaman padi ini akan dapat mengurangi hasil produksi petani di musim panen nanti.
 
"Kami sangat butuh perhatian dan sikap cepat pemerintah di sini soal kekosongan pupuk bersubsidi ini. Karena kalau untuk membeli pupuk urea dan Za nonsubsidi, jelas keuangan kami tidak mampu membelinya saat ini," keluhnya.
 
Sementara, Kepala Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Palas Eddi Mirson melalui Kabid Perdagangan Hadir Siregar, saat di hubungi wartawan mengucapkan terimakasih atas penyampaian aspirasi masyarakat itu.
 
Dikatakannya, pihaknya akan segera menanyakan penyebab kekosongan pupuk subsidi itu, kepada para pemilik kios pengecer yang tersebar di Kecamatan Ulu Barumun.

Editor:Wen
Sumber:medanbisnis
Kategori:Sumatera Utara, Pemerintahan, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/