Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Start Awal Urutan 21, Qarrar Firhand Finish di Podium 3
Olahraga
19 jam yang lalu
Start Awal Urutan 21, Qarrar Firhand Finish di Podium 3
2
Soal VAR, Ini Proses Persetujuan Dari FIFA
DKI Jakarta
19 jam yang lalu
Soal VAR, Ini Proses Persetujuan Dari FIFA
3
Pelatih Timnas Wanita Panggil 34 Pemain Uji Coba Lawan Singapura
Olahraga
20 jam yang lalu
Pelatih Timnas Wanita Panggil 34 Pemain Uji Coba Lawan Singapura
4
Aura Positif Ruang Ganti Persib Bandung Jelang Final Championship Series
Olahraga
19 jam yang lalu
Aura Positif Ruang Ganti Persib Bandung Jelang Final Championship Series
5
Ada Rekayasa Lalin di Dua Ruas Jalan Ini Mulai 22-26 Mei 2024
Umum
17 jam yang lalu
Ada Rekayasa Lalin di Dua Ruas Jalan Ini Mulai 22-26 Mei 2024
6
Dispusip DKI Rilis Buku Pemenang Hari Anak Jakarta
Umum
17 jam yang lalu
Dispusip DKI Rilis Buku Pemenang Hari Anak Jakarta
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Gerbrak Menggugat Award Medan Kota Terbaik

Gerbrak Menggugat Award Medan Kota Terbaik
Selasa, 17 Oktober 2017 15:33 WIB
Penulis: Yeni

MEDAN-Presiden Jokowidodo saja mengeluhkan kondisi infrastruktur jalan Kota Medan Provinsi Sumatera Utara, beberapa waktu lalu beliau sendiri yang menegaskan agar walikota Medan segera mengerjakan sebelum beliau yang turun tangan.

Pernyataan itu dapat dijadikan satu indikator bahwa penghargaan Medan sebagai Kota Terbaik sangatlah tidak tepat. Demikian disampaikan Koordinator Gerbrak Saharuddin dalam diskusi Menggugat Award Medan Kota Terbaik yang digelar, Senin (16/10/2017) di Kongkow Kofe Titipapan Medan.

Menurutnya, penghargaan kota terbaik merupakan tamparan bagi warga Medan. Sebab award tersebut sungguh sangat jauh dan cenderung keliru.

"Dan memang kenyataan yang dirasakan warga juga tidak jauh berbeda, lalu menjadi pertayaannya indikator apa saja yang dinilai oleh lembaga pemberi award tersebut, perlu dimintai klarifikasi," kata Saharuddin.

Penolakan dan gugatan warga terhadap pemberian award itu memaksa masyarakat aktivis untuk membandingkan kinerja eksekutif dan legislatif terhadap realisasi pembangunan,.

"Jika berkaca pada kondisi infrastruktur di Medan Utara, baik itu yang menjadi kewenangan pusat, Provinsi maupun Kota, maka predikat 'Keberhasilan Pembagunan' masih dikatagorikan nihil. Mereka (pemerintah-red) harus diteriaki baru melek dan terkesan abai," tandas Saharuddin.

Diskusi juga dihadiri sejumlah aktivis pergerakan Medan Utara di antaranya OK Muhammad Hatta, Muhammad Asril, Rion Aritonang, Agus Leo dan pemerhati pembangunan Azhari Sinik.

Dari hasil diskusi disepakati akan berdelegasi ke Pemko Medan, DPRD Medan dan DPRD Sumut membahas infrastruktur Kota Medan.

"Diskusi juga menyimpulkan akan menyurati pemberi award dan Kemendagri yang memberi award itu langsung ke Walikota Medan. Kita malu mendapat penghargaan yang nyata-nyata tidak sesuai kenyataan," tukas Saharuddin.

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/