Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
Olahraga
23 jam yang lalu
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
2
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
21 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
3
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
24 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
4
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
24 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
5
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
18 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
6
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
23 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Home  /  Berita  /  Hukum

Ayah Ibunya Tewas Dibacok, Bocah Malang Tuna Wicara dan Adiknya Ini Harus Jadi Yatim Piatu

Ayah Ibunya Tewas Dibacok, Bocah Malang Tuna Wicara dan Adiknya Ini Harus Jadi Yatim Piatu
Kedua bocah malang Syifa dan Alifah.
Jum'at, 13 Oktober 2017 22:12 WIB
Penulis: Jefri Hadi
RENGAT - Akibat kebrutalan seseorang yang menghabisi nyawa kedua orangtuanya, dua bocah perempuan ini terpaksa harus hidup dengan menyandang satatus yatim piatu.

Mereka adalah, Syifa (5) dan Alifah (2), anak dari pasangan Ali Subhan (46) dan Saripah Aini (26), warga Desa Alim Kecamatan Batang Cenaku kabupaten Indragiri Hulu, Riau.

Kini, kedua bocah kakak beradik yang yang masih balita itu, harus kehilangan orang yang mereka sayang, setelah tewas dibacok orang tak dikenal di rumah tempat tinggal mereka di Desa Alim.

Sang ayah ditemukan tewas terkapar di semak-semak pinggir jalan, sementara ibunya harus meregang nyawa di dalam rumah kediaman tempat mereka itu dilahirkan.

Bahkan, mulai saat ini hingga seterusnya, kedua bocah yang tidak berdosa itu harus menanggung beban rindu akan belaian kasih sayang kedua orang tuanya. Beruntung, masih ada paman yang peduli dan sayang pada keduanya.

Mirisnya lagi, Sifa yang merupakan anak pertama dari kedua korban pembantaian itu, adalah seorang penyandang cacat tuna wicara. Tapi apa yang mau dikata, semuanya sudah terjadi dan tidak mungkin bisa pulih kembali.

"Memang biadab dan tidak punya prikemanusiaan sekali orang yang tega menghabisi nyawa keponakan saya ini. Apa dia tidak berfikir, mereka ini punya dua anak yang masih kecil, bahkan satunya bisu," kata Tukimin (50), paman korban Sarifah, Jumat (13/10/2017) di RSUD Pematang Reba.

Atas kejadian itu, dirinya berharap kepada pihak kepolisian untuk dapat segera mengungkap dan menangkap siapa pelaku pembunuhan keluarganya itu.

"Saya berharap, pihak kepolisian dapat mengusut tuntas kasus ini, dan menghukum pelaku dengan seberat-beratnya. Terkait kedua cucu saya ini, saya akan urus dan besarkan mereka seperti anak saya sendiri," tuturnya dengan mata berkaca-kaca.

Pantauan GoRiau.com di RSUD Indrasari, usai divisum dan dibersihkan pihak rumah sakit, kedua jenazah itu langsung dimandikan dan dikafani serta disahalatkan sebelum dibawa ke Aek Nabara, Sumut untuk dimakamkan.

Seperti diberitakan GoRiau.com sebelumnya, kejadin yang menimpa korban itu diketahui warga sekira pukul 05.30 WIB, Jumat (13/10/2017) pagi tadi. Saat ditemukan, kedua pasangan suami istri itu sudah tidak bernyawa di dua lokasi berbeda.(Jef)

Kategori:Hukum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/