Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
20 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
2
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
19 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
3
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
19 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
4
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
19 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
5
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
Olahraga
17 jam yang lalu
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
6
Kalahkan Li Shi Feng, Joko Jaga Peluang Indonesia Rebut Piala Thomas 2024
Olahraga
13 jam yang lalu
Kalahkan Li Shi Feng, Joko Jaga Peluang Indonesia Rebut Piala Thomas 2024
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Tepis Islam sebagai Agama Warisan, Sebelum Mualaf, Bocah 8 Tahun Ini Ternyata Sudah Sering Salat di Masjid

Tepis Islam sebagai Agama Warisan, Sebelum Mualaf, Bocah 8 Tahun Ini Ternyata Sudah Sering Salat di Masjid
Istimewa.
Minggu, 08 Oktober 2017 14:30 WIB
KETAPANG - Yogi Setiady anak usia delapan tahun memilih beda keyakinan sama kedua orangtuanya. Setelah ia diresmikan beragama Islam oleh Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Delta Pawan, M Syafi'ie di Kantor KUA tersebut, Kamis (5/10/2017).

Resminya siswa Kelas II SDN 18 Sukabangun ini beragama Islam disaksikan sendiri oleh ibu kandungnya, Eriyanti (44).

Meski baru tiga hari beragama Islam ternyata Yogi sudah pernah melaksanakan salat di Masjid Agung Al-Ikhlas Ketapang. Ini juga membuktikan bahwa islam bukan agama warisan. Dimana Yogi kedua orangtuanya masih non muslim.

"Saya dan Yogi dahulu pernah salat di Masjid Al-Ikhlas. Saat itu ia (Yogi-red) belum resmi beragama Islam," kata bapak angkat Yogi, Samsudin (44) yang dibenarkan Eriyanti saat ditemui wartawan di rumah orangtua Yogi di Ketapang, Sabtu (7/10/2017)

Ia menjelaskan berani membawa Yogi salat ke Masjid Agung Al-Ikhlas karena keinginan bahkan didesa Yogi sendiri. Hal tersebut dibenarkan Eriyanti dan ibu kandung Yogi yang non muslim ini memang mengetahui kejadian itu.

"Ia yang mengajak salat ke Masjid Agung Al-Ikhlas itu. Kalau lihat masjid ia sering mengajak memasukinya. Sekarang saja masih ada beberapa masjid di Ketapang yang mau dimasukinya tapi belum kesampaian seperti Masjid Babul Khair,” ucapnya.

Samsudin menceritakan menjadi bapak angkat Yogi baru pada 2016 silam. Hal itu juga karena keinginan Yogi yang mau masuk Islam. Yogi selalu bertanya kepadanya hal-hal mengenai Islam dan ia pun menjawab hingga menuntun anak angkatnya itu.

"Saya pernah mengatakan kepadanya kalau sudah masuk Islam harus taat melaksanakan dan jangan meninggalkan lima salat. Jadi kadang kalau Subuh tak ada yang bangunkannya ia marah. Dia mau salat pada hal saat itu belum beragama Islam," tukasnya.

Sementara itu ibu kandung Yogi membenarkan cerita Samsudin itu. Yogi yang masih non muslim bisa salat di Masjid Agung Al-Ikhlas karena desakan anaknya sendiri. Sedangkan ia tak bisa mewujudkan keinginan besar anaknya tersebut.

“Saya tahu dan memang Yogi yang ingin salat di Masjid itu. Sayakan tak bisa membawanya, jadi bapak angkatnya lah yang membawanya,” Tegas Eriyanti.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:kumparan.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pendidikan, Kalimantan Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/