Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
11 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
2
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
10 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
3
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
9 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
4
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Olahraga
10 jam yang lalu
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
5
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
10 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
6
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
Pemerintahan
9 jam yang lalu
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Arief Poyuono: Jokowi Saja Enggak Sanggup Menghalangi KPK Untuk Periksa Setnov, Kok ini Wakil Rakyat Malah Berusaha Melindungi

Arief Poyuono: Jokowi Saja Enggak Sanggup Menghalangi KPK Untuk Periksa Setnov, Kok ini Wakil Rakyat Malah Berusaha Melindungi
Istimewa.
Rabu, 13 September 2017 19:27 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono angkat bicara soal sikap koleganya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon. Dimana Fadli yang juga Wakil Ketua DPR RI ini mengaku sudah menandatangani surat permintaan penundaan pemeriksaan terhadap Ketua DPR RI yang juga tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan e-KTP, Setya Novanto (Setnov) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurut Arief, Fadli Zon tengah berupaya keras untuk melindungi Setya Novanto dari proses hukum yang tengah dijalani.

"Jokowi aja enggak sanggup menghalangi KPK untuk periksa Setnov, Kok ini wakil rakyat malah berusaha melindungi Setnov," ketusnya kepada wartawan, Rabu (13/9).

Presiden RI saja kata Arief tak akan mampu melindungi Setya Novanto dari jerat hukum yang tengah dijalani oleh KPK. Sebab tidak ada satu pihak pun punya kekuatan untuk mengintervensi komisi anti rasuah itu. Termasuk untuk menunda pemeriksaan Setnov.

"Karena itu KPK juga harus cepat-cepat saja memeriksa dan menahan Setya Novanto. Sebab ada jurispedensi yang digunakan saat mantan Kapolri Rusdiharjo yang saat menjabat Dubes Malaysia terkena kasus korupsi ditahan dalam keadaan sakit dan naik kursi roda," Tegas Arief.

Menurut dia, setiap kader Parpol yang terpilih sebagai Anggota DPR yang kemudian diajukan partai untuk menjadi pimpinan DPR tidak boleh bertindak semaunya tanpa berkoordinasi dengan partai yang menaunginya.

"Jadi jangan seenak jidatnya saja membuat surat permintaan penundaan pemeriksaan Setya Novanto oleh KPK dalam kasus megakorupsi e-KTP hingga proses pengajuan praperadilan Setya Novanto selesai," tegasnya.

Arief menegaskan semua kader partai di DPR itu merepresentasikan partainya, dalam hal ini Partai Gerindra dan pemilihnya. Jadi sekalipun Fadli Zon menjadi Wakil ketua DPR RI harus dikoordinasikan dengan Ketua Fraksi Gerindra di DPR RI.

"Sebab Fadli Zon sebagai Wakil Ketua DPR itu di tempatkan dan ditugaskan partai bukan Karena dirinya," jelasnya.

Surat Fadli Zon ke KPK itu kata dia terkesan melindungi Setya Novanto sebagai tersangka dalam kasus korupsi. Hal ini menurut dia bisa merusak marwah Partai Gerindra nantinya.

"Sangat memalukan," sesalnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra yang juga Ketua Fraksi Partai Gerindra, Ahmad Muzani menyesalkan tindakan Fadli Zon yang sudah beraksi tanpa koordinasi dengannya. Muzani bahkan berencana memanggil Fadli untuk mengklarifikasi langsung soal itu.

"Sudah benar Sekjen Gerindra sekaligus Ketua Fraksi Gerindra di DPR RI protes. Sebab surat Fadli Zon bukan inisiatif Partai Gerindra dan itu inisiatif Fadli Zon saja sebagai sahabat karib Setnov yang sama-sama menghadiri kampanye Donald Trump. Aneh saja wong Pansus KPK di DPR saja Fraksi Gerindra walk out Kok. Kok ini malah terkesan melindungi calon pesakitan KPK," tekan Arief. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/