Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
2
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
Olahraga
21 jam yang lalu
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
3
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
8 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
4
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
8 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
5
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
6 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
6 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Home  /  Berita  /  Riau

Fitra Temukan Dugaan Kecurangan Pembiayaan PBI BPJS di Riau, Berikut Faktanya

Fitra Temukan Dugaan Kecurangan Pembiayaan PBI BPJS di Riau, Berikut Faktanya
Fitra Riau menemukan dugaan kecurangan dalam PBI BPJS.
Jum'at, 08 September 2017 10:57 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Forum Indonesia untuk Tranparansi Anggaran (Fitra) Provinsi Riau menemukan dugaan kecurangan (fraud) dalam penyelenggaraan dan pembiayaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pelayanan kesehatan pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Provinsi Riau.

Peneliti Fitra Riau, Triono Hadi mengungkapkan, bahwa pihaknya telah melakukan verifikasi langsung terhadap penerima PBI (Peserta Bukan Iuran) di beberapa kabupaten di Riau, diantaranya Kabupaten Pelalawan, Kampar, Meranti, Inhu, Inhil dan Siak. Hasilnya, kepesertaan jaminan kesehatan PBI belum tepat sasaran. Hal itu disampaikan dari temuan warga terkategori miskin dan tidak mampu tetapi belum terdaftar sebagai penerima PBI APBN maupun PBI APBD.

Padahal hingga tahun 2017, dari seluruh kepesertaan BPJS di Riau terdapat 1,8 juta atau 52 persen peserta BPI yang dibayarkan melalui APBN dan APBD Provinsi dan kabupaten/kota.

"Meskipun telah didata berulang-ulang dan diusulkan oleh desa ke dinas sosial, warga yang terkategori miskin belum juga terdaftar sebagai peserta PBI. Jadi, orang mana yang dibayarkan oleh pemerintah itu?" kata Triono kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Jumat (8/9/2017).

Temuan lain, lanjut Triono, warga yang sudah terdaftar justru tidak kunjung mendapatkan kartu. Padahal kartu kepesertaan tersebut merupakan syarat yang diperlukan dalam proses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas, klinik dan rumah sakit yang dituju oleh pasien.

"Yang terdaftar juga tidak mendapatkan kartu, bahkan data warga peserta BPJS nya juga tidak valid. Ada yang sudah meninggal tapi masih dibiayai dan warga yang sudah pindah daerah tapi masih masuk dalam pembiayaan," tuturnya. ***

Kategori:Pemerintahan, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/