Banten Jadi Pintu Gerbang Asian Games 2018
Penulis: Azhari Nasution
Atas dasar itulah, segala hal yang menyangkut kesiapan perangkat di bandara, serta pemerintah provinsi Banten perlu dikoordinasikan agar semua proses kedatangan, mulai dari atlet, ofisial, OCA Family, jurnalis, penonton, hingga hewan, peralatan tanding, dan barang-barang untuk acara upacara pembukaan serta penutupan Asian Games 2018 berjalan dengan lancar.
Rapat koordinasi (Rakor) dengan pemerintah provinsi Banten dan juga instansi terkait di bandar udara tersebut digelar Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) di Hotel Atria, Serpong, Banten, 7 September.
Rakor tersebut diikuti 10 departemen yakni arrival & departure, broadcast, international relations, promotion, transports, IT & T, VVIP Security, media & PR, ceremonies & events, serta venue & environment. Sedangkan dari provinsi Banten, hadir perwakilan gubernur, Kepala Dinas Perhubungan, PT Angkasa Pura II, PT Gapura Angkasa, PT.Jasa Angkutan Semesta, Bea Cukai, Imigrasi kelas 1 Khusus, Karantina Hewan Bandara, dan Polresta Bandara Soekarno Hatta.
Menurut Ketua INASGOC, Erick Thohir, meski provinsi Banten tidak menggelar satupun pertandingan Asian GAmes, namun koordinasi dengan pemerintah provinsi perlu untuk mematangkan kesiapan bandara dan wilayah dalam menyambut pesta olahraga bangsa Asia tersebut.
"Fungsi bandara saat Games Times nanti sangat penting. Istilahnya, sebelum upacara pembukaan atau pelaksanaan pertandingan Asian Games digelar, pelayanan terhadap duta olahraga, penanganan hewan, peralatan tanding, dan alat-alat upacara pembukaan akan menjadi cermin wajah Indonesia sebagai tuan rumah," ujar Erick.
Direktur Government Relations INASGOC, Raja Parlindungan Pane yang menginisiasi rapat itu menyatakan koordinasi dengan provinsi Banten tersebut juga membahas hal-hal di luar dari kesiapan Bandara dan lingkungan sekitarnya.
"Rapat kali ini untuk memaksimalkan koordinasi dengan provinsi Banten dan Bandara. Antara lain membahas promosi, rekayasa lalu lintas dan masuk keluarnya barang untuk upacara pembukaan. Tujuannya tak lain untuk mendeteksi kendala lebih dini sehingga semua kendala bisa dicari solusi dari sekarang," ujar Raja Parlindungan Pane.
Sebelum pertemuan dengan Banten, rapat koordinasi serupa sudah dijalankan INASGOC dengan pemerintah daerah Sumatera Selatan, Jawa Barat dan DKI Jakarta yang terakhir dilakukan pada 30 Agustus lalu di jakarta. ***
Editor | : | Muslikhin Effendy |
Kategori | : | DKI Jakarta, Olahraga, Pemerintahan, Peristiwa, GoNews Group |