Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
23 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
2
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
21 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
3
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
22 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
4
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
19 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
5
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
18 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
6
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
19 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kantong Plastik Tidak Sehat, DSM Bali Pakai Besek Bambu untuk Kemas Daging Kurban

Kantong Plastik Tidak Sehat, DSM Bali Pakai Besek Bambu untuk Kemas Daging Kurban
Istimewa.
Jum'at, 01 September 2017 11:11 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
DENPASAR - Lembaga Amil Zakat (LAZ) Dompet Sosial Madani (DSM) Bali, patut mendapat acungan jempol dengan terobosan yang dilakukannya dalam menyalurkan daging kurban.

Sebagai  salah satu lembaga yang ikut menyalurkan hewan kurban di wilayah Bali dan sekitarnya, LAS DSM melalukan hal unik yakni mengemas daging kurban tidak menggunakan kantong plastik. "DSM Bali menggunakan besek bambu alami dalam pendistribusian daging kurban, menghindari kantong plastik hitam yang tidak sehat, " kata pimpinan DSM Bali, Andy Krisna, Jumat (1/9).

Umat Muslim, melaksanakan ibadah Shalat Idul Adha atau Hari raya Kurban, Jumat (1/9). Mereka yang dikategorikan mampu secara finansial menyediakan hewan sembelihan untuk dikurbankan, berupa sapi, kerbau, unta, kambing, atau domba.

Sebagian masyarakat menggunakan kantong kresek atau plastik untuk mengemas daging kurban. Kresek hitam atau berwarna termasuk bahan berbahaya yang dibuat dari proses daur ulang menggunakan zat kimia.

Daging yang terkontaminasi zat berbahaya dalam kresek dapat menyebabkan kanker.

Penggunaan plastik bening atau foodgrade jauh lebih aman dibanding kresek. "Besek bambu yang kami gunakan bertujuan agar kualitas daging aman dan tidak merusak alam," kata Andy.

Besek bambu ini dianyam menyerupai kotak persegi. Bagian bawahnya dilapisi daun pisang, daun jati, dan daun lainnya. Ini juga dalam rangka mengurangi limbah plastik, sehingga ramah lingkungan.

DSM Bali tahun ini menyalurkan hewan kurban total 361 ekor. Jumlah ini terdiri dari 109 ekor sapi untuk kurban patungan (berserikat), 31 ekor sapi untuk kurban perseorangan, 211 ekor kambing, dan 10 ekor domba untuk Gaza, Palestina.***

Sumber:republika.co.id
Kategori:GoNews Group, Umum, Peristiwa, Ekonomi, Bali
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/