Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dina Rubby, Mengenal Lebih Dekat Sosok Pedangdut yang Sedang Naik Daun
Nasional
21 jam yang lalu
Dina Rubby, Mengenal Lebih Dekat Sosok Pedangdut yang Sedang Naik Daun
2
D'MASIV Hadirkan Album Ke-8 dengan Sentuhan Personal dan Kolaboratif
Umum
20 jam yang lalu
DMASIV Hadirkan Album Ke-8 dengan Sentuhan Personal dan Kolaboratif
3
Raline Shah Hadir di Karpet Merah Festival Film Cannes 2024
Umum
20 jam yang lalu
Raline Shah Hadir di Karpet Merah Festival Film Cannes 2024
4
Demi Masa Depan Anak, Inara Rusli dan Virgoun Pilih Damai
Umum
20 jam yang lalu
Demi Masa Depan Anak, Inara Rusli dan Virgoun Pilih Damai
5
Start Awal Urutan 21, Qarrar Firhand Finish di Podium 3
Olahraga
5 jam yang lalu
Start Awal Urutan 21, Qarrar Firhand Finish di Podium 3
6
Pelatih Timnas Wanita Panggil 34 Pemain Uji Coba Lawan Singapura
Olahraga
5 jam yang lalu
Pelatih Timnas Wanita Panggil 34 Pemain Uji Coba Lawan Singapura
Home  /  Berita  /  Umum

Komisi II DPRD Meranti Tinjau Jalan Patah di Selatpanjang Barat

Komisi II DPRD Meranti Tinjau Jalan Patah di Selatpanjang Barat
Darwin (kanan) dan Dedi (kiri) turun langsung untuk melihat kondisi Jalan Sulaiman yang petah beberapa
Kamis, 31 Agustus 2017 07:30 WIB
Penulis: Safrizal
SELATPANJANG - Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepulauan Meranti Darwin Susandy SHum didampingi anggotanya meninjau langsung Jalan Sulaiman Selatpanjang Barat yang patah. Untuk memperbaiki kerusakan jalan itu, Darwin akan menganggarkan melalui aspirasinya.

Saat itu Darwin didampingi Ketua Fraksi PPP Dedi Putra SHI dan Taufiek. Ikut juga dalam peninjauan tersebut Anggota Komisi A Azni Safri.

Sebelum sampai lokasi jalan patah, wakil rakyat berjalan kaki sejauh lebih dari 400 meter. Tepatnya di di samping salah satu klenteng besar (tepi laut) terlihat jalan batu ambruk dengan panjang lebih kurang 3 hingga 4 meter dan saat ini diperbaiki menggunakan papan untuk dilewati sementara waktu.

Saat menuju jalan patah, legislator melewati Jalan Sulaiman yang masih disemenisasi. Terlihat jalan tersebut sudah rusak. Menurut pengakuan masyarakat setempat dan Komisi II, jalan yang rusak ini baru dibangun tahun 2016 menggunakan dana Bankeu Provinsi Riau.

"Jalan yang rusak ini sudah kami ributkan kemarin, coba lihat hasilnya sekarang. Baru dibangun sudah rusak," ketus Darwin Susandy.

Sesampainya di jalan patah di Jalan Sulaiman Selatpanjang Barat. Darwin, Dedi, dan Taufik langsung turun ke bawah untuk melihat bekas patahan laluan masyarakat sehari-hari itu. Tak lama kemudian datang Lurah Selatpanjang Barat, Herry Kurniawan Hadi, dan Camat Tebingtinggi Rizki Hidayat SSTP MSi.

Menurut cerita, Wak Kasam, jalan batu yang patah ini dibangun swadaya oleh masyarakat saat masih bergabung dengan Kabupaten Bengkalis. Dimakan usia menjadi penyebab utama rusaknya jalan tepi laut itu. "Sudah ajalnya sampai, patah lah dia. Kemarin pernah patah juga dan ada korban. Kita harap ini jadi perhatian khusus," kata Wak Kasam.

Lurah Hery mengaku saat Musrenbang kemarin, jalan yang sedang ditinjau wakil rakyat masuk dalam prioritas pembangunan. Namun tidak dilaksanakan pembangunannya pada tahun 2017. "Untuk sementara kita minta ke pengusaha-pengusaha tolong diperhatikan ini," kata Hery.

Di tempat sama, Dedy mengaku akan memperjuangkan pembangunan jalan tersebut bisa menggunakan Bankeu Provinsi 2018. "Kalau di Bengkayang Kalimantan, kerusakan kecil yang sifatkan mendadak ada anggaran di BPBD. Di sini itu belum berlaku dan akan kita dorong ke sana nantinya. Sekarang kita usahakan Bankeu untuk memperbaiki jalan ini," kata Dedi Putra.

Ditambahkan Darwin, ia juga akan menganggarkan perbaikan Jalan Sulaiman menggunakan dana aspirasinya. Ia meminta OPD terkait memprioritaskan pembangunan itu sebab daerah Tebingtinggi yang masih tertinggal adalah Selatpanjang Barat.

"Di Selatpanjang Barat ini masih susah. Masyarakat susah mendapatkan air bersih dan infrastruktur yang memadai," ujar Darwin.

"Saya minta pembangunan Selatpanjang Barat jadi perhatian khusus pihak-pihak terkait. Tolong diprioritaskan," tambah Darwin.

Pantauan GoRiau, jalan yang merupakan hasil swadaya masyarakat dengan panjang lebih 50 meter itu dibuat di atas lahan rawa. Membangunnya seperti membuat jembatan, menggunakan tiang batu. Oleh karena dimakan usia, besi-besi kerangka jalan sudah berkarat dan putus. Ditambah beban aktivitas masyarakat sehari-hari. ***

Kategori:Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/