Pimpin Partai Hanura Sumut, Kodrat Shah Siap Dukung Eddy Rahmayadi di Pilgubsu 2018

MEDAN-Terungkap sudah kalau maksud Kodrat Shah "memburu" jabatan Ketua DPD Hanura Sumatera Utara, yakni untuk mengusung Letjen Eddy Rahmayadi sebagai calon Gubsu pada perhelatan Pilgubsu 2018.

Hal itu dinyatakan Kodrat Shah seusai Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Hanura Sumut, di Hotel Dyandra Santika, Medan, Senin (21/8/2017). Sebagai ketua baru, Kodrat berjanji akan membesarkan Hanura.

Dalam jangka pendek maksud tersebut dicapai dengan cara memenangkan Pilgubsu. Untuk itu dia akan mendukung Eddy Rahmayadi menjadi Gubsu, yang berpasangan dengan Musa Rajeck Shah, tak lain merupakan keponakannya sendiri.

"Secara tertulis belum ada keputusan mau mendukung siapa menjadi calon Gubsu. Tapi secara lisan mendukung Eddy Rahmayadi," kata Kodrat.

Ditanya apakah kelak pasangan Eddy sebagai calon Wagub adalah Musa Rajeck Shah (Ijeck) yang tak lain merupakan keponakannya, Kodrat menyatakan belum tahu.

Sebelumnya, di acara Musdalub, Plt Ketua Hanura Sumut Wisnu Dewanto menepis kabar yang menyebut bahwa terbitnya rekomendasi DPP untuk Kodrat Shah menjadi calon Ketua Hanura Sumut sebagai jalan untuk memuluskan pencalonan pasangan Eddy Rahmayadi-Ijeck.

"Tidak ada, itu tidak benar. Soal calon Hanura di pemilihan gubernur ada timnya sendiri yang menantikan," tegas Wisnu.

Seperti sudah diperkirakan, Kodrat Shah akhirnya terpilih menjadi Ketua DPD Partai Hanura Sumut periode 2015-2020, menggantikan Tuani Lumban Tobing yang dicopot karena melanggar AD/ART partai. Rekomendasi dari DPP menjadikannya terpilih secara aklamasi dalam Musdalub.

"Semua DPC tidak ada yang menolak Kodrat Shah jadi ketua yang baru. Masing-masing DPC menyerahkan dukungan tertulis," kata salah seorang peserta Musdalub dari Pematang Siantar.

Guna melengkapi personel kepengurusan baru, peserta Musdalub memberikan mandat kepada 5 orang formatur yang dipimpin Kodrat Shah sebagai ketua terpilih.

Empat formatur lainnya adalah Harry Lotung Siregar, Wisnu Dewanto, Bakhtiar Sibarani dan Bangkit Sitepu.

"Diberikan waktu 30 hari bagi formatur menyelesaikan tugasnya melengkapi kepengurusan baru," kata Rufinus Hutauruk, yang merupakan pimpinan sidang Musdalub.