Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
16 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
2
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
17 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
12 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
11 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
11 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
11 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Hama Serang Petani Bawang Merah Bikin Produksi Menurun

Hama Serang Petani Bawang Merah Bikin Produksi Menurun
Hama Serng Petani Bawang Merah Bikin Produksi Menurun
Sabtu, 19 Agustus 2017 09:01 WIB

Tongging-Sejumlah petani bawang merah di Tongging, Kecamatan Merek, Tanah Karo mengeluhkan hama yang menyerang tanaman bawang. Karena hama, produksi bawang merah petani pun menurun.

Salah seorang petani bawang merah, boru Silalahi mengaku hanya bisa mendapatkan produksi 1 banding 10.

"Kalau biasanya 1 kilo bibit kita tanam bisa menghasilkan hingga 200 kg, namun sekarang hanya bisa 100 kg per 1 kg bibit," katanya dengan nada sedih.

Boru Silalahi berharap ada perhatian pemerintah untuk membantu petani bawang merah memusnahkan hama. "Kami bersyukur kalau pemerintah membantu kami mengusir hama," katanya.

Selain hama, menurunnya produksi bawang merah petani, kata Boru Silalahi, juga karena faktor cuaca yang kurang menentu beberapa bulan terakhir ini.

Di Tongging, katanya, pertanian bawang merah merupakan penghasilan mayoritas masyarakat. Hampir seluruhnya rumah tangga memiliki tanaman bawang merah.

"Bawang merah menjadi pendapatan masyarakat setelah budidaya ikan nila tidak lagi menjanjikan karena kondisi air Danau Toba yang tidak lagi mendukung," katanya.

Boru Silalahi yang pada kesempatan itu sedang bersiap membereskan hasil panen bawang merahnya, mengaku bersyukur karena tanaman bawang merahnya tetap berproduksi.

Di tingkat penjualan Tongging, bawang merah dijual Rp 25.000 per kg. Pembelinya datang dari berbagai daerah.

"Banyak juga tamu yang datang berwisata ke Tongging membeli bawang merah," katanya.

Selain memenuhi kebutuhan pasar lokal, bawang merah dari Tongging juga dipasarkan ke Kabanjahe, Brastagi dan bahkan ke Medan.

Editor:Wen
Sumber:medanbisnis
Kategori:Ekonomi, Sumatera Utara
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/