Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
13 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
2
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
11 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
3
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
13 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
4
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
5
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
12 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
6
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Olahraga
12 jam yang lalu
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Komisi VIII DPR Minta Masyarakat Waspada Travel Perjalanan Haji Nakal

Komisi VIII DPR Minta Masyarakat Waspada Travel Perjalanan Haji Nakal
Foto: GoNews.co/Muslikhin.
Selasa, 15 Agustus 2017 19:40 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Komisi VIII DPR RI mengaku sudah sejak lama mengendus modus penipuan dari penyelenggaraan perjalanan umrah yang dilakukan First Travel. Bahkan, banyak biro travel yang nakal dengan menawarkan biaya ibadah haji dan umroh dengan tidak rasional.

Demikian dikatakan Ketua Komisi VIII Ali Taher Parasong dalam dialektika demokrasi bertema 'Haji Ilegal' di Media Center DPR, Jakarta, Selasa (15/8/2017). 

Menurut Ali, sejak awal dirinya sudah meneriakkan keberadaan perusahaan-perusahaan travel nakal.

"Setelah saya menjadi ketua Komisi VIII itu yang saya teriakkan lebih awal bahwa kasus bukan hanya First Travel tetapi kurang lebih sekitar 10 sampai 15 penyelenggara umroh dan haji yang agak nakal. Saya sudah melihat alat bukti yang cukup bahwa dia (First Travel)  menipu. Saya suarakan sejak rapat kerja dengan menteri agama dan dirjen Kementerian Agama," jelasnya.

Menurut politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu, biaya paket umrah yang ditawarkan First Travel sebesar Rp 14,3 juta sangat tidak rasional. Padahal, fee cost untuk tiket pulang pergi jamaah sedikitnya Rp 26 juta, sedangkan travel tersebut menawarkan harga jauh lebih murah.

"Bagaimana mungkin umrah cuma Rp 14,3 juta, itu pun bisa dicicil. Ini bukan lagi perusahaan yang ingin memperlancar perjalanan umrah tetapi betul-betul orang yang mencari keuntungan di dalam kesulitan orang lain," ujar Ali.

Bahkan, niat orang untuk melakukan ibadah umrah justru dijadikan modus penipuan. Atas dasar itu, Komisi VIII mengapresiasi langkah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menutup operasional First Travel.

"Saya bersyukur. Bagi saya orang pergi umrah itu jangan diperjualbelikan dengan alasan apapun," tegas Ali. ***  

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/