Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
11 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
2
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
10 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
3
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
9 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
4
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
7 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
5
Menpora Dito Ajak Dukung Apriyani cs, Ricky Subagja: Tidak Ada Yang Tak Mungkin
Olahraga
9 jam yang lalu
Menpora Dito Ajak Dukung Apriyani cs, Ricky Subagja: Tidak Ada Yang Tak Mungkin
6
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
7 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Penjualan Lesu, Yamaha Alihkan Volume Produksi Motor

Penjualan Lesu, Yamaha Alihkan Volume Produksi Motor
Istimewa.
Sabtu, 12 Agustus 2017 00:48 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mengalihkan volume produksi motor kelas low end-nya ke kelas yang lebih tinggi. Hal ini dilakukan untuk menyiasati turunnya permintaan motor di kelas low end.

GM Aftersales & PR YIMM, Muhammad Abidin, mengatakan bahwa perusahaan merasakan dampak dari kondisi penjualan sepeda motor kelas low end, atau motor dengan rentang harga di bawah Rp 15 juta, yang lesu sejak awal tahun.

YIMM pun menyiasatinya dengan mengalihkan volume produksi motor kelas low end ke motor kelas yang lebih tinggi, seperti Nmax, Aerox, dan R15.

"Kami berusaha tidak menurunkan angka produksi dengan mengalihkan volume produksi ke pabrik kami yang di karawang," katanya, Jumat, 11 Agustus 2017.

YIIMM memiliki dua pabrik, yakni di Jakarta dan Kerawang. Pabrik di Kerawang memproduksi motor dengan kubikasi mesin yang lebih besar. Saat ini sudah ada penambahan kapasitas produksi di situ menjadi lebih dari 30 ribu unit per bulan.

Kendati demikian, hal ini sebenarnya belum cukup untuk menutupi kekurangan produksi di pabrik perakitan pertama.

"Saya sementara tidak bisa bicara angka, tapi belum bisa mengatasi jumlah volume produksi akibat turunnya permintaan motor model low price," kata Abidin.

Saat ini kondisinya konsumen Yamaha banyak yang naik kelas, tetapi perusahaan kesulitan memenuhi permintaan tersebut. Penambahan kapasitas produksi di Kerawang belum berhasil mengakomodir seluruh kebutuhan dealer. ***

Sumber:GoOto.com
Kategori:GoNews Group, Umum, Ekonomi, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/