Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
23 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
24 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
24 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
4
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
10 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
5
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
9 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
6
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
8 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Erry Nuradi Belum Punya Penantang yang Seimbang dalam Pilgubsu 2018

Erry Nuradi Belum Punya Penantang yang Seimbang dalam Pilgubsu 2018
Sabtu, 05 Agustus 2017 07:09 WIB

MEDAN-Sejumlah vigur telah deklarasi, bahkan mendaftar sebagai calon Gubsu ke partai-partai untuk merebut posisi Sumut I pada Pilgubsu 2018. Namun, dari nama-nama yang sudah mengemuka, belum satu pun yang cukup kuat menjadi penantang yang sepadan bagi Erry Nuradi, calon incumbent.

Hal itu dikemukakan pengamat politik dari Universitas Sumatera Utara, Ahmad Taufan Damanik di Kampus USU, Jalan Dr Mansur, Padang Bulan, Medan.

"Saya rasa sampai saat ini masih 'adem ayem' saja, belum terlalu hangat. Nama-nama yang muncul masih yang biasa aja. Seperti incumbent, kita sudah kenal, lalu Gus Irawan dan Ngongesa. Kita inginkan sebenarnya adalah nama yang benar-benar bisa jadi penantang bagi incumbent, karena apapun ceritanya incumbent tetap paling berpeluang," ujar Taufan.

Terkait majunya mantan Gubsu Syamsul Arifin, staf pengajar FISIP USU ini menilai mantan Bupati Langkat itu hanya mendramatisasi kenadaan agar terlihat ramai dan panas.

“Kalau untuk maju peluang untuk menang itu kecil, karena kasus yang menjeratnya masih sangat segar di masyarakat. Kalau untuk Yose Piliang dan Ade Sandra, mereka cukup potensial, intelegensi mereka cuku mumpuni. Yose dengan dunia jurnalistiknya dan Ade Sandra dengan dunia bisnis dan hukumnya, namun peluang mereka juga cukup kecil," imbuhnya.

Menurut Taufan, Yose Piliang dan Ade Sandra, dua perempuan tangguh. Mungkin momen Pilgubsu ini bisa dijadikan sebagai pintu gerbang politik bagi mereka untuk melaju ke Pemilu legislatif nanti.

"Saya cukup kenal dengan dua tokoh perempuan ini, dan sangat mengapresiasi keberanian mereka untuk bertarung di Pilgubsu, walaupun peluang cukup kecil karena partai politik juga punya hitung-hitungan sendiri untuk mengusung dua nama ini,” paparnya.

Ia menjelaskan, nama keduanya belum terlalu familiar di masyarakat. “Kalau partai politik itu cerdas, mereka akan melirik dua orang ini, karena ini aset, untuk menjadi kader mereka menghadapi pemilihan legislatif atau pilkada selanjutnya," sebut Taufan.

Editor:Wen
Sumber:medanbisnis
Kategori:Sumatera Utara, GoNews Group, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/