Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
23 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
20 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
20 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
20 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
21 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Harga Garam di Bengkulu Naik 300 Persen

Harga Garam di Bengkulu Naik 300 Persen
Ilustrasi.
Selasa, 01 Agustus 2017 01:02 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
BENGKULU - Harga garam konsumsin di pasar tradisional Kota Bengkulu naik tiga kali lipat atau 300 persen dari harga normal akibat kelangkaan pasokan.

Salah seorang pedagang, Ny Kusmi di Bengkulu, Senin (31/7/2017), menyebutkan, biasanya harga garam konsumsi dalam kemasan 500 gram hanya Rp 2.000, tetapi sekarang Rp 7.000 hingga Rp 8.000. "Harganya naik karena pasokan yang tidak ada lagi, mau tidak mau jual seperti itu," kata dia.

Akibat keterbatasan stok, Kusmi pun tidak bisa melayani permintaan dalam jumlah besar dari pengusaha kuliner. "Mereka pesan biasanya 20-30 kilogram. Kami tidak punya stok lagi stok. Kami utamakan konsumen rumah tangga," kata dia.

Para pedagang, lanjut dia, khawatir garam industri dikemas menjadi garam konsumsi dan beredar di pasaran. "Kami sebagai pedagang tentu khawatir karena jika konsumen kenapa-kenapa komplain ke kami, bukan ke perusahaan, kami pasti kehilangan pelanggan akibat itu," ucapnya.

Sementara itu, kepala gudang perusahaan pengolahan garam di Bengkulu, CV Abadi, Indra menyebutkan pihaknya memastikan garam industri tidak akan beredar menjadi garam konsumsi. "Kami sebenarnya juga khawatir. Kalau ada oknum yang mengedarkan garam industri, kami tentu juga takut orang berpikir itu hasil pengolahan kami karena cuma ada dua perusahaan pengolah garam di Bengkulu, dan satunya lagi milik pemerintah," kata Indra.

CV Abadi, katanya, memastikan garam industri tidak akan beredar di pasaran. Pihaknya sudah bekerja sama dengan pihak terkait lainnya seperti dinas perindustrian dan perdagangan setempat untuk mengatasi permasalahan tersebut. ***

Sumber:republika.co.id
Kategori:GoNews Group, Umum, Ekonomi, Pemerintahan, Bengkulu
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/