Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
Umum
23 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
2
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
Umum
22 jam yang lalu
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
3
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
Umum
22 jam yang lalu
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
4
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
Olahraga
20 jam yang lalu
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
5
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
4 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
6
Korea Utara Jumpa Jepang di Final Piala Asia Wanita U-17
Olahraga
4 jam yang lalu
Korea Utara Jumpa Jepang di Final Piala Asia Wanita U-17
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Kesehatan

Orang Gemuk Berisiko Perlemakan Hati, Ini Penyebabnya

Orang Gemuk Berisiko Perlemakan Hati, Ini Penyebabnya
Ilustrasi orang gemuk. (republika.co.id)
Kamis, 27 Juli 2017 08:26 WIB
PERLEMAKAN hati (penumpukan lemak di organ hati) pada orang bertubuh gemuk berpotensi memicu berbagai penyakit lainnya.

Hal itu diingatkan Ketua PB Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia dr Irsan Hasan, SpPD-KGEH. ''Perlemakan hati salah satu sindrom metabolik. Sindrom kumpulan berbagai kelainan seperti diabetes, hipertensi, asam urat, kolesterol, dan salah satunya perlemakan hati. Biasanya, faktor risikonya terjadi pada orang dengan berat badan lebih," kata Irsan di Jakarta, Rabu (27/7).

Irsan memaparkan perlemakan hati bisa terjadi karena pola makan yang tidak seimbang dengan asupan yang lebih banyak mengandung lemak tinggi dan karbohidrat, serta konsumsi alkohol berlebih. Selain asupan makanan, perlemakan hati juga kerap disebabkan dari pola hidup yang tidak sehat dengan sedikit aktivitas fisik.

''Penelitian dari Korea menyebutkan orang Indonesia merupakan yang paling sedikit jalan kakinya. Orang yang banyak duduk, banyak menderita perlemakan hati, karena menimbun lemak di tubuhnya. Makanya sering disebut penyakit orang makmur,'' kata Irsan.

Dia menjelaskan dulunya penyakit perlemakan hati dianggap sebagai penyakit orang-orang di negara maju. Namun faktanya penyakit tersebut juga banyak ditemukan di negara berkembang.

Irsan menyebutkan hasil penelitiannya yang dilakukan pada 1.000 orang dengan usia di atas 25 tahun di Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, menunjukkan 30 persennya mengalami perlemakan hati.

Selain pada orang gemuk, penyakit perlemakan hati juga kerap diasosiasikan pada orang penderita diabetes.

''Di RSCM, orang-orang diabetes yang berobat, separuhnya mengalami perlemakan hati,'' kata Irsan yang juga merupakan dokter spesialis penyakit dalam di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta.

Perlemakan hati merupakan salah satu faktor penyebab penyakit hepatitis yang tidak ditularkan melalui virus.

Irsan menyebutkan proyeksi di masa mendatang yang memperkirakan adanya perubahan faktor penyebab hepatitis yang saat ini lebih banyak disebabkan oleh virus menjadi lebih banyak disebabkan oleh perlemakan hati.

Prediksi tersebut didasarkan pada pengembangan vaksin dan obat untuk membunuh virus hepatitis, khususnya untuk hepatitis C yang sudah ada obatnya, dan perubahan gaya hidup masyarakat yang tidak sehat.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:GoNews Group, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/