Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Olahraga
10 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
9 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
3
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
10 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
4
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
9 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
5
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Olahraga
9 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
6
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Novel Dapat Daftar Nama Penyidik KPK yang Jadi Target Teror, Dilengkapi Alamat Rumah

Novel Dapat Daftar Nama Penyidik KPK yang Jadi Target Teror, Dilengkapi Alamat Rumah
Novel Baswedan
Kamis, 27 Juli 2017 16:02 WIB
JAKARTA - Penyidik senior KPK Novel Baswedan meyakini penyiraman air keras terhadap dirinya merupakan teror yang direncanakan dengan matang.

Novel mengaku, menjelang penyiraman air keras terhadap dirinya, dia mendapatkan surat berisi informasi dari seseorang di kepolisian.

''Ada saya dapatkan surat kertas yang tulisannya nama penyidik, identitas, alamat, dan lain-lain,'' ujar Novel dalam wawancara bersama Mata Najwa di Metro TV, Rabu (26/7/2017) malam.

Selain Novel, dalam kertas itu tercantum nama dua penyidik lain di KPK. Kertas tersebut mencantumkan jelas alamat.

Selain Novel, dalam kertas itu tercantum nama dua penyidik lain di KPK. Kertas tersebut mencantumkan jelas alamat rumah, alamat rumah lama, jenis mobil dan nomor kendaraan, serta rute pergi dan pulang bekerja yang biasa dilewati.

Oleh karena itu, Novel mengaku kerap mengubah rute keberangkatan dan kepulangan untuk mengecoh pengintaian.

''Saya beberapa kali ditabrak. Penabrakan itu setelah saya cek CCTV, dilakukan sengaja. Setelah lihat kertas ini, menunjukkan hal seperti ini (memang) terjadi,'' kata Novel.

Oleh karena itu, Novel merasa perlu dibentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) untuk mengungkap kasusnya. Karena jika ditangani di internal Polri khawatir terjadi konflik kepentingan.

Ia mengaku punya bukti terkait penyerangan terhadap dirinya, namun dalam kasus selain penyiraman air keras.

''Saya ikuti pembuktian itu. Dari bukti itu bagi saya aneh kalau penyidik mengaku tidak bisa buktikan. Saya pikir, masa sih?'' kata Novel.

Kejadian tersebut tak lantas membuat Novel takut atau semakin lemah. Justru Novel merasa semangatnya memberantas korupsi kian kuat.

Apa yang menimpanya, kata Novel, menjadi motivasi penyidik untuk tidak takut. Takut dengan teror itu kalau tidak berakal.

''Mereka lemah. Yang kuat hanya Allah. Apapun teror, sekalipun mereka bahkan 10 kali lipat kekuatan mereka, itu kekuatan normal,'' lanjut dia.***

Editor:hasan b
Sumber:kompas.com
Kategori:GoNews Group, Hukum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/